Dengan bantuan keluarga, Nusrat pergi melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya ke polisi.
Di kantor polisi setempat Nusrat memberikan pernyataan.
Dia seharusnya diberikan lingkungan yang aman untuk mengingat kembali pengalaman traumatisnya.
Sebaliknya, dia justru direkam oleh petugas yang bertanggung jawab.
Dikutip dari BBC, dalam video itu, Nusrat tampak tertekan dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.
Polisi terdengar mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk tidak menutupi wajahnya. Video itu kemudian bocor ke media lokal.
Baca Juga : Prabowo-Sandi Dikabarkan Menang Telak di Madura, La Nyalla Ditagih Untuk Potong Leher!
Setelah menerima laporan Nusrat, kepala sekolah itu ditangkap pada 27 Maret 2019. Namun justru itu menjadi awal yang buruk bagi Nusrat.
Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasan sang kepala sekolah.
Diduga aksi protes itu direncanakan oleh dua murid laki-laki dan politisi lokal.
Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat dan itu membuat keluarga gadis malang itu khawatir tentang keselamatannya.
Pada 6 April 2019, 11 hari setelah dugaan kekerasan seksual, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian akhirnya.
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |