Grid.ID - Kisah mengharukan sekaligus heroik dilakukan oleh seorang wanita asal Polandia bernama Irena Sendler.
Semasa hidupnya, Irena Sendler berhasil menyelamatkan ribuan nyawa dengan tindakan nekatnya.
Pelajaran dari sang ayah membuat Irena Sendler berjanji untuk selalu membantu orang yang membutuhkan.
Baca Juga : Jadi Suami Istri dalam Sinetron Religi, Cut Meyriska dan Roger Danuarta Tak Perlu Bangun Chemistry Lagi
Irena Sendler lahir di Warsawa, Polandia pada 15 Februari 1910.
Ketika Irena baru berusia tujuh tahun, ayahnya meninggal karena tifus.
Ketika dia tumbuh dewasa, Irena mengikuti jejak ayahnya, yang merupakan seorang dokter.
Irena pun menjadi seorang perawat.
Baca Juga : Rossa Meldianti Mengaku Ditekan Dewi Perssik untuk Segera Pulang ke Kampung Halaman dan Menikah
Dan dia kemudian dipekerjakan sebagai pekerja sosial di Departemen Kesejahteraan Sosial, di mana dia membantu mendistribusikan makanan dan pakaian kepada keluarga yang membutuhkan.
Selama Perang Dunia Kedua, Nazi menciptakan Ghetto Warsawa untuk memerangi keluarga Yahudi.
Pada saat itu, orang-orang Yahudi yang tinggal di banyak bagian Eropa sedang dianiaya.
Irena membantu beberapa keluarga Yahudi, sama seperti dia membantu orang lain.
Kehidupan di ghetto ditandai dengan kepadatan, kelaparan, ketidakstabilan, dan penyakit.
Irena, yang khawatir dengan kondisi kehidupan yang mengerikan, memutuskan untuk terlibat.
Dia bergabung dengan Zegota, organisasi perlawanan bawah tanah di Polandia yang bekerja untuk menyelamatkan orang Yahudi.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 24 April 2019, Kesabaran Gemini dan Capricorn Akan Diuji Hari Ini
Bersama dengan rekan-rekannya, Irena mulai secara rahasia membantu anak-anak Yahudi melarikan diri dari ghetto.
Irena mengunjungi banyak rumah dan keluarga Yahudi, tetapi banyak ibu yang menolak menyerahkan anak-anak mereka kepada orang asing, bahkan jika orang asing itu bermaksud baik dan memiliki rencana untuk membebaskan anak-anak mereka.
Baca Juga : Luna Maya Pakai Baju Bolong-bolong, Tak Disangka Segini Harganya
Karena pengawasan Nazi terhadap ghetto sangat luas, Irena terpaksa mencari cara-cara kreatif untuk menyembunyikan anak-anak dan menyelundupkannya.
Salah satu caranya adalah berpura-pura bahwa anak-anak sakit parah dan membawa mereka ke rumah sakit di luar ghetto.
Baca Juga : Ditanya Soal Pernikahan, Cut Meyriska: Menyeramkan!
Tetapi ketika pengawasan meningkat, Irena harus menyembunyikan anak-anak dalam koper, kantong sampah, dan bahkan peti mati.
Lebih dari 2.500 anak-anak diselamatkan dengan cara ini.
Irena menyimpan catatan semua anak-anak yang dibawanya ke tempat aman, dan daftar itu disembunyikan di dalam kaleng di kebun tetangga.
Rencana Irena berjalan sempurna sampai suatu hari Nazi menemukan apa yang dia lakukan dan menangkapnya.
Baca Juga : Berburu 4 Oleh-oleh Kekinian Khas Singapura di Jewel Changi Airport, dari Kue Lezat Hingga Popcorn Renyah
Irena dikirim ke penjara, di mana dia disiksa oleh Gestapo dan kedua lengannya patah.
Tetapi meskipun ada rasa sakit dan siksaan, dia menolak untuk memberikan informasi apa pun tentang anak-anak atau keluarga mereka.
Akhirnya, Nazi menjatuhkan hukuman mati padanya.
Tapi takdir punya rencana lain untuk Irena.
Baca Juga : Foto Mesra Bareng Suami, Olla Ramlan Kenakan Tas Hermes Harga 400 Jutaan
Beberapa pembantu Irena berhasil menyuap seorang tentara di penjara sehingga dia bisa melarikan diri.
Sejak hari itu sampai kematiannya bertahun-tahun kemudian Irena hidup di bawah identitas palsu.
Namun dia tidak pernah berhenti membantu orang lain meski mengubah identitasnya.
Baca Juga : Sudah Jadi Mualaf, Intip Potret Cantik Selvi Ananda Menantu Jokowi dalam Balutan Hijab
(*)
Artikel ini pernah tayang di Nova.grid.id dengan judul Perempuan Ini Sembunyikan Ribuan Anak dalam Peti Mati, untuk Apa?
5 Minyak Aromaterapi yang Cocok untuk Mandi, Aromanya Menenangkan dan Membantu Meredakan Stres Usai Beraktivitas
Source | : | Newsner.com,NOVA |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |