Grid.ID -Banyak hal yang harus diperhatikan calon ibu selama masa kehamilan.
Salah satunya ibu hamil harus memperhatikan pertambahan berat badan sendiri serta pertambahan berat badan janin yang dikandungnya.
Pasalnya berat badan ibu hamil yang ideal dan terkontrol memang berpengaruh pada pertambahan berat badan janin yang sehat.
Baca Juga : Rahasia Meriam Bellina Tetap Awet Muda di Usia 50 Tahun, Ternyata Pantang Makan Makanan ini!
Hanya saja, tidak selamanya pertambahan berat badan ibu berbanding lurus dengan pertambahan berat badan janin.
Pasalnya, pertambahan berat badan Moms tak hanya disebabkan oleh keberadaan janin.
Berat badan terjadi akibat timbunan lemak, pertambahan berat rahim, cairan ketuban, volume darah, cairan dalam jaringan tubuh, juga pembesaran payudara.
Baca Juga : Pengakuan Rieta Amilia yang Sebut Sikap Nagita Slavina Berubah Setelah Menikah dengan Raffi Ahmad
Itulah mengapa, selain memantau pertambahan berat badan sendiri, Moms yang sedang hamil juga dianjurkan memantau pertambahan berat badan janinnya dengan baik lewat USG atau pemeriksaan dokter.
Meski dapat dipantau sejak awal kehamilan, namun pertambahan berat badan janin umumnya baru dihitung di pertengahan kehamilan sampai usia kehamilan 37 minggu.
Umumnya pertambahan berat badan janin bersifat linier.
Baca Juga : Kini Bahagia dengan Irwan Mussry, Maia Estianty Ungkap Pernah Alami KDRT saat Jadi Istri Ahmad Dhani
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | NOVA |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |