Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Kita sering berpikir bahwa penyakit seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung atau bahkan stroke, hanya akan terjadi pada orang yang sudah tua.
Namun pemuda di Singapura baru-baru ini menceritakan bagaimana dia tiba-tiba menderita stroke pada usia 21 tahun.
Menurut Lianhe Zaobao, Lee Wee Yong berusia 21 tahun pada 2013 dan bertugas menjadi tentara di Pulau Tekong.
Pada hari yang naas itu, dia tiba-tiba pingsan saat hendak makan malam bersama teman-temannya.
Situasinya sangat kritis dan dia dilarikan ke rumah sakit melalui sebuah helikopter.
Dokter mendiagnosis bahwa Lee menderita Serebral Arteriovenous Malformation (AVM), yang didefinisikan sebagai "pembuluh darah abnormal yang menghubungkan arteri dan vena di otak".
Dengan gemetar pembuluh darah meledak di otaknya dan terjadi pendarahan darah besar-besaran.
Dokter harus segera melakukan operasi pada Lee saat darah tersebut menyebabkan tekanan di otaknya dan meski begitu, peluang bertahan hidup hanya 50 persen.
(BACA: Terkena Stroke Saat Naik Angkot, Mayat Pria Ini Langsung Dibuang Di Pinggir Jalan)
Ibu Lee berkata, "Saya memiliki air mata di mata saya dan berpikir kepada diri saya sendiri, 'mengapa Tuhan bisa memberikan cobaan seperti ini?'.
Saya menunggu di luar ruang operasi selama delapan jam dan berdoa tanpa henti, berharap anak saya bisa selamat dari cobaan ini.
"Syukurlah, dia terbangun dari operasi namun berada dalam keadaan tidak dapat berbicara, pindah atau mengenali siapapun, bahkan setelah tiga minggu di ICU.
Lee berkata, "Baru dua atau tiga bulan kemudian saya benar-benar menyadari apa yang terjadi dan sampai hari ini, saya masih tidak ingat banyak tentang enam bulan saya tinggal di rumah sakit."
Lee harus menjalani operasi dua kali untuk menyelamatkan hidupnya tapi dia mengatakan bahwa dia paling menderita saat pertama kali bangun dan harus bergantung pada orang tuanya untuk melakukan segalanya.
Dia bahkan tidak bisa melakukan tugas sehari-hari sederhana seperti menggosok giginya, pergi ke toilet, mandi atau mengganti bajunya.
Tubuhnya harus mempelajari kembali semua hal yang kita anggap remeh dan ayahnya memutuskan bahwa ia harus belajar bagaimana menjadi mandiri.
Ayah Lee mengajarkan kepadanya bagaimana menyikat gigi lagi dan pemuda itu bertekad untuk melanjutkan hidupnya.
Bila ada kemauan, ada jalan!
Berkat tekad dan perawatan keluarganya, Lee akhirnya bisa mandiri untuk mengurus dirinya sendiri.
Kini, 25 tahun ini sedang menempuh studi di Singapore University of Social Sciences (SUSS) dan diharapkan bisa lulus tahun depan.
Sebelum kejadian yang mengubah hidup ini, Lee ingin didaftarkan di tentara tapi sekarang, dia ingin menggunakan pengalaman pribadinya untuk membantu dan mengilhami orang lain.
(BACA: Jangan Pikir Stroke Hanya Satu Macam, Ini Jenis-jenis Stroke Serta Gejalanya)
Dia berkata, "Meskipun mungkin perlu waktu lebih lama dari biasanya agar saya bisa belajar sesuatu tapi saya yakin jika kamu cukup yakin, kamu akan bisa melakukannya." (*)
Source | : | www.worldofbuzz.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |