Selain itu, Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama juga akan turut hadir dalam sidang penetapan 1 Ramadhan 1440H ini.
Proses sidang akan dimulai pukul 16.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadan 1440H.
Adapun proses sidang, dijadwalkan berlangsung usai salat Magrib setelah ada laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan.
Baca Juga : Ramadhan 1440 H : Resep Puding untuk Buka Puasa, Legitnya Gula Jawa Berpadu Gurihnya Kelapa!
Sidang tersebut merupakan sidang tertutup, dan hasilnya akan dimusyawarahkan untuk diambil keputusan penentuan awal Ramadhan 1440H.
Pihak terkait akan mengumumkan hasilnya secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang.
Kementrian Agama juga akan menurunkan sejumlah pemantau hilal di seluruh provinsi di Indonesia.
Petugas pemantau hilal berasan dari Kanwil Kementrian Agama dan Kemengag kabupaten atau kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam, dan Instansi terkait setempat.
Sebelumnya, pihak Muhammadiyah sebenarnya sudah menentukan awal puasa 2019.
Mengutip artikel terbitan Kompas.com, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada 6 Mei 2019.
Baca Juga : Ramadhan 1440 H: Yuk Intip Tips Lancar Puasa Buat Penderita Sakit Maag, Biar Nggak Kambuh
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |