Namun, di saat bersamaan beberapa pengendara sepeda motor dari arah Nganjuk tujuan Jombang terlihat akan menerobos palang pintu perlintasan.
Niatnya ingin mencegah hal yang tidak-tidak, justru Bripda Sherif yang tertimpa musibah.
Tubuhnya tersambar KA akibat posisinya di zona merah, teralu dekat dengan perlintasan.
(Baca juga: Masuk Kandang Harimau, Bocah 8 Tahun Tewas Dicabik-cabik)
Usai tragedi itu, sejumlah warga dan seorang anggota polisi lainnya melarikan Bripda Sherif ke RSUD Kertosono, Nganjuk.
Sayang, nyawanya tidak tertolong.
"Demi melayani dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat, nyawa pun siap dikorbankan," ungkap Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto.
Akun Facebook bernama Yuni Rusmini turun memberikan penjelasan salah seorang saksi mata terkait kejadian ini.
(Baca juga: Mandi Sebanyak 20 Kali Dalam Sehari, Remaja Putri Tewas)
Ibnu Solik membeberkan cerita sebelum kejadian naas itu terjadi.
"Tadi sedang melakukan pengaturan lalu lintas, lalu ada kereta api melintas," ungkapnya.
Karena terlalu fokus dengan tugas, Bripda Syerif tidak menyadari KA sudah sangat dekat.
"Tadi sempat diteriaki agar segera menjauh dari rel."
"Tapi sepertinya tidak mendengar."
"Baru saat kereta sudah dekat, dia seperti tersada, tapi terlambat."(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |