Grid.ID - Tak ada yang menyangka kalau dari poster film Long Shot, film ini akan berubah menjadi genre komedi romantis yang sarat dengan politik.
Film yang dibintangi Charlize Theron dan Seth Rogen ini dibuka dengan dua kehidupan yang sangat berbanding terbalik yakni seorang menteri luar negeri Amerika Serikat dan seorang jurnalis.
Dua karakter dalam film ini Fred dan Charlotte tak habis-habisnya menyelipkan komedi hingga pada adegan serius dalam film ini.
Baca Juga : Perlakuan Keji! Seorang Kakek Disuruh Merangkak Oleh Petugas Bandara
Berawal dari sebuah pesta makan malam dimana Boyz II Men diundang didalamnya, Charlotte.
Seorang menteri luar negeri yang berambisi menjadi Presiden Amerika Serikat tak sengaja bertemu dengan seorang jurnalis yang baru saja mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa dirinya tak lagi sepaham dengan medianya.
Dan ternyata, boom, keduanya ternyata saling kenal di waktu remajanya dulu. Atau mungkin sebenarnya, sejak kecil, mungkin merek sudah jatuh cinta.
Charlotte akhirnya memiliki ide untuk merekrut Fred menjadi publisis pribadinya, mengulas tentang pidato lingkungan melihat dari portofolio tulisan Fred yang tajam namun juga lucu di waktu yang sama.
Baca Juga : Kondisi Putri Denada Kian Membaik, Shakira Ingin Kenakan Kerudungan Usai Jalani Kemoterapi
Wanita yang dikabarkan memiliki hubungan dengan Perdana Menteri Kanada tersebut menilai dengan kemampuan pria yang tampil sepertinya halnya 'jurnalis jalanan' tersebut, ia bisa merebut hati warga Amerika karena disamping idealismenya, Fred juga pria yang sangat kocak.
Fred akhirnya pergi mengikuti segala kegiatan Charlotte dari Argentina, Hanoi hingga Filipina.
Bekerja untuk menulis hingga merevisi lagi pidato lingkungan demi merebut hati penguasa dan rakyat hingga akhirnya Charlotte mendapat serangan saat ia berada di luar negeri.
Tidak ada yang menarik dari film yang rilis pada 3 Mei ini selain daripada ceritanya sendiri.
Menonton film ini kadang membuat kita harus berpikir, karena beberapa adegannya sarat dengan panggung politik namun banyak pula yang diselipkan komedi mengocok perut.
Kadang keduanya karakter utama, Charlotte dan Fred, berbicara tentang lautan dan cara mensejahterakan rakyat, namun kadang keduanya berbicara tentang Game of Thrones.
Baca Juga : Dianggap Tak Mampu Bertahan Lebih dari Setahun Akibat Kista, Kenyataannya Malah Begini
Kadang kita merasa Charlotte cocok dengan Perdana Menteri Kanada, namun kadang kita merasa Charlotte butuh teman penghibur seperti Fred.
Menonton Long Shot seperti membawa kita ke fantasi politik yang sebenarnya tak mungkin akan terjadi, namun ketika kita benar-benar melihat huru-hara perpolitikan di Amerika Serikat, hal ini sebenarnya bukan tidak mungkin terjadi.
Akting keduanya yang sangat apik juga memperlihatkan kita bagaimana white house sebenarnya bekerja meski dengan karakter fiksional ditambah lagi film ini benar-benar dekat dengan isu yang sedang hangat saat ini yakni; feminisme, media sosial dan komunikasi politik menggunakan media.
Kalau anda berharap film ini akan menyuguhkan sinematografi lanskap tempat-tempat yang mereka datangi secara menawan, mungkin anda akan kecewa.
Kebanyakan pertemuan diplomatik juga diadakan dengan pesta makan malam yang disertai dengan panggung dansa serta alunan musik yang terkesan sangat Eropa.
Film ini pada akhirnya akan memberi pelajaran bagaimana caranya menertawakan dunia politik dan hiburan dalam waktu bersamaan. (*)
Geram, Anak-anak Pak Tarno Sindir Kelakuan Istri Muda yang Diduga Eksploitasi Ayahnya: Nggak Suka Saya!
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |