Ini yang dia katakan.
"Banyak orang juga sama dengan kita, inilah pernikahan. Akan sangat melelahkan kalau keduanya selalu penuh gairah.
Keduanya sudah sangat akrab begini, kalau tidak sengaja tersentuh bagian itu, kemudian langsung bergairahkah?
Makanya, pernikahan kita tidak bermasalah, yang bermasalah adalah bagaimana pandangan orang terhadap pernikahan itu sendiri, tidak menyikapinya secara dewasa.
Sekarang kamu ketemu orang ini, dia bisa memberikan perasaan bergairah, kamu merasa dia baik, dan kita berdua tidak baik. Salah besar!
Kalau kamu menikah dengannya, beberapa tahun kemudian juga akan seperti ini kondisinya, bahkan mungkin lebih buruk lagi.
Karena kita bersama dari awal, punya anak, beli rumah bersama, mengisi rumah bersama, kamu dan aku membiayai anak dan keluarga ini bersama.
Sedangkan kamu dan dia? Dari awal sudah berasal dari 2 keluarga yang berbeda, dia punya putrinya sendiri, kamu punya putra sendiri, keduanya pasti ingin menang sendiri, tidak akan adil.
Sewaktu bergairah, bisa melakukan hal-hal yang diinginkan, tapi setelah rasa gairah itu pergi, hanya akan menjadi orang asing, hingga pada saat itu kamu akan menyesal!
Maka kalau kamu merasa lebih bahagia bila hidup bersamanya, pergilah."
Sebenarnya pernikahan itu sangat biasa, hanyalah seperti suatu hubungan kerja sama untuk saling membagi tugas dan tanggung jawab, jangan terlalu berharap akan sesuatu yang romantis.
Kalau kamu berharap terlalu banyak, akan jadi pemilih, dan membuat pernikahanmu tidak bisa berjalan lama dan stabil.
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |