"Bisa makan ikan rebus dengan kecap saja, anak-anak saya sudah lahap makannya," ungkapnya jujur.
Berdasarkan penuturannya saat dia dan suaminya bekerja, anak-anaknya yang masih kecil akan dititipkan ke penitipan anak.
Suaminya, Hamizi Mohd Hanafiah, 35, sendiri sehari-hari bekerja sebagai buruh pikul semen di Pengkalan Chepa.
Meski keduanya sudah mati-matian bekerja, tetap saja penghasilannya tidak mampu menutupi kebutuhan keluarga ini.
Baca Juga : Tidak Ada Gedung Pencakar Langit, Begini Kehidupan Ibu Kota Termiskin di Dunia
"Saya terpaksa minta bantuan keluarga kalau beras habis," akunya prihatin.
Tak hanya susah makan, rumah yang didiami keluarga ini juga sangat memprihatinkan.
Noor Azuani tinggal di sebuah rumah sempit dengan atap reyot dan lantai patah.
Kadangkala dia khawatir kalau-kalau atap yang reyot itu bisa rubuh dan membahayakan keluarganya.
Baca Juga : Setelah Lahiran Tak Mau Terima Nafkah dari Dipo Latief, Nikita Mirzani: Gue Kan Bukan Janda Miskin
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | sinarharian.com.my |
Penulis | : | Ruhil Yumna |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |