Ia dikirim ke tempat itu untuk melihat kondisi jembatan—dan sensasi yang ditimbulkan—tentu saja dari sudut pandang hewan.
Percobaan pertama adalah dengan menyebrangi jembatan itu bersama anjing yang pernah selamat dari percobaan bunuh diri, namanya Hendrix, untuk melihat bagaimana ia bereaksi.
Mula-mula Hendrix cukup tenang, tapi ekspresinya berubah saat melewati sisi kanan yang disebutkan di awal.
Hendrix terlihat memperhatikan sesuatu.
Dr Sands menyimpulkan, salah satu dari tiga indera utamanya—penglihatan, pendengaran, dan bau—pasti sangat terangsang. Sands memfokuskan pada faktor penciuman.
Ini dibuktikan dengan ditemukannya banyak cerpelai di semak-semak di sisi jembatan yang kerap dijadikan tempat melompat anjing-anjing naas itu.
Keberadaan cerpelai juga diakui oleh seorang naturalis yang melihat kotoran binatang itu di bawah jembatan.
Sands menyebut, aroma khas cerpelai menarik perhatian anjing-anjing itu untuk melompat.
Sand mencoba melepas 10 anjing di sekitar jembatan.
Mayoritas anjing tersebut langsung menuju sisi jembatan yang tercium aroma cerpelai. Hanya dua yang tidak bereaksi dan tidak tertarik.
Apa yang dikemukakan oleh Sands, hingga saat ini dianggap yang paling ilmiah.
Meski demikian, banyak orang yang masih bertanya-tanya perihal fenomena aneh ini.
Bahkan masih banyak yang percaya, ini adalah persoalan supranatural yang melingkupi jembatan itu. (*)
(Artikel ini tayang di Intisari dengan judul: Kisah Misteri Jembatan Overtoun yang ‘Angker’: Di Sini 600 Anjing Bunuh Diri)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |