Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Kisah empat caleg muda ini mungkin bisa menjadi inspirasi untuk orang-orang.
Dengan modal materi seadanya, keempat pemuda ini mampu lolos menjadi anggota DPRD.
Hal ini tentunya cukup mengejutkan karena usia mereka yang terbilang masih sangat muda ditambah lagi dengan modal dan pengalaman seadanya.
Bahkan ada yang sampai diremehkan warga sekitar karena melihat umur mereka.
Namun, mereka mampu membuktikan kalau diri mereka layak untuk mewakili rakyat.
Dikutip dari Kompas.com dan Tribun Jabar, berikut Grid.ID rangkum kisah empat caleg muda yang lolos menjadi anggota DPRD.
Baca Juga : Jadi Caleg Sampai 24 Kali dan Selalu Gagal, Pria Ini Tak Kapok untuk Ikut Pemilu Lagi
1. Yoel Yosaphat: Modal hanya Rp 3 juta untuk kampanye dengan kartu nama dan stiker
Yoel Yosaphat (32), warga Bandung, Jawa Barat ternyata mencalonkan diri dengan modal seadanya.
Yoel diketahui mendaftarkan dirinya di Dapil 1 Kota Bandung.
Yoel ternyata hanya punya modal Rp 3 juta untuk dana kampanye dirinya.
"Ya kurang lebih habis Rp 3 juta-an. Orang-orang banyak yang gak percaya, tapi itu faktanya," kata Yoel.
Yoel yang bekerja di digital printing mengaku mengampanyekan dirinya hanya dengan kartu nama dan stiker.
"Saya hanya modal kartu nama dan stiker, tak mampu beli kaos karena tak ada sponsor," ungkapnya.
Baca Juga : Mengaku Malu pada Orangtuanya, Seorang Caleg Gagal Ingin Jual Ginjalnya
Dirinya juga menceritakan kalau bukan berasal dari keluarga yang kaya raya.
"Saya duit darimana. Papa almarhum, mama pensiunan guru SMP," tambahnya.
Pria kelahiran 5 Juni 1987 ini berhasil meraup 3.321 suara di Dapil 1 Kota Bandung.
2. Syarif Lutfi Almutahar: Modal nekat dan tak pernah beri janji
Syarif Lutfi Almutarah (27) sudah dapat dipastikan lolos sebagai anggota DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Syarif mengaku dirinya hanya bermodalkan nekat karena tak memiliki pengalaman politik apapun.
Dengan cara bersosialisasi langsung ke warga, Syarif sempat dikira minta sumbangan.
Dalam kampanyenya Syarif mengaku tak pernah memberikan janji apapun.
"Saya tak pernah memberi janji karena pemilih rata-rata muak dengan janji," ungkapnya.
Baca Juga : Dari Charly eks ST12 Sampai Angel Lelga, 9 Artis Caleg Berikut Diprediksi Gagal Jadi Anggota DPR RI
3. Christianto Julianto Budiman: Dikira warga penjual obat pembasmi nyamuk dan Diremehkan petugas KPU
Christianto Julianto Budiman (26) mengaku hanya bermodalkan Rp 11 juta, itupun hasil sumbangan rekannya sendiri.
Uang itu dikatakan habis untuk atribut kampanye seperti kaos.
Christian yang bekerja sebagai pengelola kantin sekolah ini melakukan kampanye dengan cara door to door.
Namun banyak warga yang tidak membukakan pintunya karena mengira Christian seorang penjual obat pembasmi nyamuk.
Saat mendaftarkan diri ke KPU, dirinya mengaku sempat diremehkan petugas yang berjaga.
Baca Juga : BPJS Siap Biayai Pengobatan Caleg Stres Akibat Pemilu 2019
"Dek tidak akan terpilih, di Dapil 6 banyak tokoh dan senior anggora dewan," ujar Christian menirukan ucapan petugas KPU.
4. Roy Mahendra: Lolos sebagai anggota DPRD termuda yang masih mengerjakan skripsinya
Roy Mahendra (23) sudah dipastikan dapat lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumedang termuda.
Baca Juga : Caleg yang Didukungnya Tak Menang, Kotak Suara Dibawa Kabur 2 Pemuda ini
Roy ternyata masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir jurusan Administrasi Negara di salah satu perguruan tinggi.
Roy yang merupakan anak kepala desa Cilengkrang dikenal aktif dalam berbagai organisasi.
Pemuda ini mengaku harus membagi perhatiannya antara kuliah dengan sosialisasi kampanyenya.
Baca Juga : Caleg Gagal Bongkar Rumah Pasangan Lansia Usai Tak Terpilih di Pemilu 2019
Dirinya mengaku skripsi yang dikerjakannya sudah sedikit lagi rampung.
Roy diketahui berhasil mendapatkan 4841 suara yang bahkan melebihi suara Ketua DPD Golkar Sumedang, Sidik Jafar.
(*)
Geram, Anak-anak Pak Tarno Sindir Kelakuan Istri Muda yang Diduga Eksploitasi Ayahnya: Nggak Suka Saya!
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |