Grid.ID - Mendengkar kata Alibaba mungkin sudah tak asing lagi ditelinga bukan?
Ya, Alibaba merupakan perusahaan e-commerce raksasa yang berdiri di China pada tahun 1999 hingga saat ini.
Alibaba sendiri tak terlepas dari pendirinya yang bernama Jack Ma.
Jack Ma, salah satu orang terkaya di China itu sukses membangun kerajaan Alibaba Grup ke berbagai sektor, mulai marketplace hingga ke industri film dan fintech.
Baca Juga : Ditanya Kapan Nikah oleh Sang Mama, Luna Maya Kebingungan Menjawab!
Bulan September tahun 2018 lalu, Jack Ma mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO Alibaba Grup karena ingin fokus pada kegiatan filantropi dan edukasi.
Namun pada 10 Mei 2019, Alibaba mengumumkan bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah mengangkat kembali Ketua Eksekutif Alibaba Jack Ma ke panel advokat PBB untuk Sustainable Development Goals.
Jack pertama kali bergabung dengan kelompok 17 Advokat tersebut pada awal 2016.
Ia satu-satunya wakil dari China dan satu-satunya wirausahawan dalam kelompok itu.
Para Advokat SDG ditugaskan untuk meningkatkan kesadaran serta menginspirasi tujuan pembangunan lebih besar yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada 25 September 2015.
Baca Juga : Panik Setengah Mati! Begini Reaksi Nagita Slavina Jika Raffi Ahmad Tak Ada Kabar dalam 24 Jam
Mereka mengatasi tantangan global yang dihadapi terkait dengan kemiskinan, ketidaksetaraan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, serta perdamaian dan keadilan.
Sejak awal, PBB berharap Advokat SDG akan menggunakan platform dan kepemimpinan mereka yang unik untuk menginspirasi mobilisasi lintas komunitas global pada tahun 2030.
17 Advokat SDG ini berasal dari seluruh dunia dan termasuk kelompok yang beragam dari semua profesi, termasuk Ratu Belgia, Yang Mulia Ratu Mathilde, aktor Forest Whitaker, pemain sepak bola Marta Vieira da Silva dan para pemimpin dan tokoh lainnya.
Selain pekerjaannya sebagai Advokat SDG, Jack juga bekerja di Panel Tingkat Tinggi tentang Kerjasama Digital PBB dan merupakan penasihat khusus untuk Konferensi Nasional Perdagangan dan Pengembangan untuk kewirausahaan kaum muda dan usaha kecil.
Baca Juga : Tak Miliki Sepatu, Bak Malaikat Ruben Wujudkan Mimpi Anak Ini, 'Kak Bensu Bisa Wujudkan Semua Itu'
Dengan peran tersebut, Jack telah mendorong Alibaba untuk meluncurkan Program eFounders, sebuah program yang mendidik dan memberdayakan pengusaha dari negara-negara berkembang untuk menjadi ahli dalam bisnis digital dan mengubah ekonomi negara mereka.
Jack juga telah meluncurkan Yayasan miliknya sendiri yang berfokus di bidang lingkungan dan telah menjadi wakil dan anggota dewan konservasi alam selama satu dekade lebih.
Secara keseluruhan, pendekatan Alibaba sendiri untuk filantropi menggunakan teknologi dan inovasi untuk kepentingan sosial memiliki banyak nilai yang sama dengan program-program PBB.
Alibaba memiliki target pengentasan kemiskinan melalui dana RMB 10 miliar yang diluncurkan pada 2017, perlindungan dan konservasi lingkungan, kesetaraan gender dan peningkatan pendidikan pedesaan.
Alibaba mengadakan konferensi dua tahunan dan acara filantropi yang diselenggarakan oleh The Alibaba Foundation.
Baca Juga : Kisah Miyazaki, Psikopat Asal Jepang yang Tiduri dan Mutilasi Mayat Korbannya
Kelompok ini percaya bahwa para pemimpin dan karyawannya, sama-sama, memiliki tugas untuk melayani dan membantu mereka yang membutuhkan dan mendorong setidaknya tiga jam kerja sukarela setahun.
Alibaba juga memperkenalkan Alibaba Public Welfare Foundation in 2011, yang mengalokasikan 0,3% dari pendapatan tahunan untuk tujuan filantropi.
Berikut tautan pengumuman PBB tersebut.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Alibaba Group |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dianita Anggraeni |