Marie Curie lahir di Warsawa 7 November 1867. Sejak kecil dia sudah cemerlang karena ingatannya yang luar biasa.
Pada usia 16, dia memenangkan medali emas setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya di lycee Rusia. Berawal dari situ, dia akhirnya bertolak ke Paris.
Banyak orang yang mengenalnya sebagai fisikawan dan penemu.
Dia dikreditkan sebagai orang yang telah menemukan radium dan polonium. Berasal dari situlah akhirnya dia mencba mengembangkan radioaktivitas yang nantinya berkembang menjadi sinar-X.
Untuk pekerjaannya, dia dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisika dan Kimia.
Hal itu membuatnya menjadi wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dan satu-satunya wanita yang telah dianugerahi Hadiah Nobel dua kali.
Dia juga satu-satunya orang yang memenangkan Hadiah Nobel dalam dua ilmu berbeda.
Karena penelitannya berkaitan dengan radiasi, dia terkena dampaknya yang menyebabkan kematian pada 1930-an.
Baca Juga : Para Tetangga Menolak Membantu, Remaja ini Membawa Sang Ibu dengan Sepedanya Untuk Dimakamkan
Terbang dari ketinggian merupakan dambaan bagi seseorang.
Hal ini terus dilakuka hingga beberapa orang berhasil membuat parasutnya sendiri, termasuk Franz Reichert.
Dia merupakan penjahit asal Perancis dan merancang "vetement-parasach" (pakaian-parasut). Untuk menguji penemuannya, ia harus melakukan percobaan.
Pada 1912, Reichelt naik ke puncak Menara Eiffel. Pada awalnya, Polisi Paris memperbolehkan percobaan ini menggunakan boneka, namun ternyata Reichert terbang sendiri dari atas Menara Eiffel.
Percobaannya kali ini tak berhasil dan membuatnya gagal. Namun, penemuannya mengenai pakaian terbang mendapat apresiasi dari banyak orang.
Dia dikenal sebagai The Flying Taylor. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah 7 Penemu yang Meninggal akibat Penemuannya..."
Sinopsis Drakor Bloodhounds, Drama Terakhir yang Dibintangi Kim Sae Ron Sebelum Ditemukan Meninggal di Rumahnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |