Biasanya dehidrasi akan menyebabkan berbagai dampak kecil yang terlihat.
Namun, dampak jangka panjangnya yang berbahaya hingga menyebabkan penyakit serius.
Baca Juga : Jokowi Menolak Tidur di Kamar Mewah yang Harga Sewanya Rp20 Juta dengan Alasan Terlalu Besar
Melansir dari Kompas.com, Pakar Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK, mengatakan, "Dehidrasi yaitu defisit cairan tubuh diikuti gangguan elektrolit karena tubuh mengandung banyak mineral yang harus dipenuhi."
Dampak dehidrasi ringan, di antaranya mulut kering, urin yang keluar sedikit, mudah cemas dan tegang, daya ingat visual menurun sesaat, mudah mengantuk, hingga konsentrasi menurun.
Diana kemudian mengapresiasi semakin banyaknya sekolah dasar (SD) yang menyediakan galon air di kelas, serta membiarkan murid mengambil minum di tengah pelajaran.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan cuaca yang sangat panas dan lembab.
Baca Juga : Keteledoran Seorang Perawat yang Berujung Kematian Pada Bayi Usia 3 Bulan
Sehingga tubuh membutuhkan air lebih sering agar tak mengalami dehidrasi.
"Karena memang konsentrasi terganggu kalau kekurangan cairan daya ingat visual juga sekilas menurun," tutur Diana seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Ia menambahkan, dampak jangka panjang seseorang yang dehidrasi adalah mengalami berbagai penyakit serius.
Penyakit yang mungkin dialami penderita dehidrasi di antaranya batu ginjal dan infeksi saluran kemih.
Baca Juga : Terdapat Sidik Jari Prada DP di Kamar Tempat Fera Oktaria Tewas dengan Tragis
"Infeksi saluran kemih. Ini penyakitnya para wanita. Sering infeksi saluran kemih padahal hanya karena kurang minum," kata Diana.
Ia pun memaparkan rata-rata kebutuhan air untuk setiap kategori.
Diana mengatakan, untuk perempuan 1,6 liter per hari dan laki-laki dua liter per hari.
Sementara orang usia lanjut (65 tahun ke atas) membutuhkan asupan air rata-rata 1,5 liter per hari dan anak usia 4-12 tahun 1,6 liter per hari. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |