Grid.ID - Surat yang ditinggalkan mendiang Jonghyun SHINee mengungkap bahwa dia mengalami depresi parah.
Kasus bunuh diri Jonghyun memicu desakan akan perubahan besar-besaran pada ekosistem K-pop yang kompetitif, penuh tekanan, dan pengawasan ketat dari agensi-agensi artis.
Dalam wawancara dengan media Korea, member girl group T-ara, Hyomin, mengungkap betapa ketatnya aturan yang harus mereka jalani untuk menjadi seorang idola.
"Begitu ponsel kami disita agensi, kami menggunakan ponsel prabayar. Kami juga menyelinap diam-diam keluar dari asrama meskipun itu dilarang," tutur Hyomin seperti dikutip dari Korea Herald dalam artikel "Trading personal life for fame", Rabu (20/12/2017).
Agar tidak ketahuan, kata Hyomin, mereka menata kasur sedemikian rupa agar dikira mereka sedang tidur.
"Tetapi kami tidak tahu mau pergi ke mana. Jadi kami hanya mengobrol berjam-jam di sebuah kafe di Gangnam Station," lanjut Hyomin.
Penuturan Hyonmin itu untuk menjawab pertanyaan 'pernahkah kalian melanggar aturan selama sembilan tahun menjadi penyanyi idola'.
Jawaban Hyomin itu menunjukkan bahwa keluar dari kamar pun merupakan pelanggaran.
Agensi atau manajemen artis biasa memberlakukan aturan yang ketat bagi artis-artis bintangnya. Salah satunya dengan mewajibkan mereka tinggal bersama.
Lumrah juga bagi agensi untuk menyita ponsel para bintang. Dengan nada bercanda member F.T. Island, Lee Hong-gi, mengatakan aturan itu dimulai dari band mereka.
(BACA: Terlihat Tegar di Pemakaman Jonghyun SHINee, Kondisi Onew Justru Bikin Khawatir)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | www.kompas.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |