"Baterai Lithium-ion seiring waktu tidak mampu menyuplai daya yang mendukung performa puncak dalam kondisi dingin, setrumnya menurun, atau menjadi renta, sehingga perangkat sewaktu-waktu bisa mati sendiri untuk melindungi komponen elektroniknya."
"Tahun lalu kami merilis fitur untuk iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone SE yang menurunkan performa puncak hanya saat dibutuhkan saja, untuk mencegah perangkat mati tiba-tiba. Kini fitur itu juga dirilis untuk iPhone 7 dengan iOS 11.2," demikian pernyataan Apple.
(Baca juga: Ngeri Seorang Predator Seks Memperkosa Guru Muda Hingga Mengalami Trauma, Penyakit Seksual HinggaHamil!)
Geekbench sendiri dalam uji cobanya juga membandingkan peforma iPhone 6s sebelum dan sesudah ganti baterai, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (21/12/2017).
Hasilnya, setelah mengganti baterai, peforma iPhone 6s menjadi lebih baik.
Geekbench pun berkesimpulan bahwa melambannya performa iPhone bertujuan untuk menutupi kelemahan baterai.
Namun, alih-alih berpikir iPhone lelet karena harus ganti baterai, pengguna biasanya justru berpikir iPhone mereka mulai lemot, dan sudah waktunya berganti ke iPhone baru.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul iPhone Lawas Sengaja Dibikin "Lemot" oleh Apple, Mengapa?.
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |