Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang remaja Palestina ditangkap setelah sebuah video menunjukkan bahwa dia menampar tentara Israel karena mereka tetap pasif.
Dilansir Grid.ID dari Dailymail dan akun twitter @nasseratta5, video tersebut menunjukkan dua gadis mendekati dua tentara Israel.
Salah seorang gadis itu, lalu mendorong, menendang dan menampar mereka.
Kejadian tersebut terjadi di desa al Nabi Salah, Ramallah, Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel.
(BACA: Tidur Bareng dengan Bayinya, Ibu Ini Terkejut Lihat Kondisinya Saat Pagi Tiba)
Tentara bersenjata berat tidak menanggapi, dan bukannya mundur dari serangan gadis tersebut.
2 #Palestinian girls asked an #Israeli officer & solider to get out from their home’s garden “ get out of here, get out of our home , do not stay here “ some pushing & kicking take place in the village of al Nabi Salah , Ramallah. The girls got both of them out the gardens.#Trump pic.twitter.com/H6akBF29tk
— Nasser Atta (@nasseratta5) 19 Desember 2017
Tindakan berani gadis berusia 17 tahun bernama Ahed Tamimi ini, rupanya berujung masalah bagi dirinya.
Video tersebut banyak digunakan oleh media Israel, yang menuduh pemrotes Palestina berusaha memprovokasi tentara tersebut untuk mendapat tanggapan di depan kamera.
Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz mengatakan dalam siaran radio bahwa dia marah saat melihat video tersebut.
Bukannya merasa bersalah karena telah menduduki wilayah Palestina, menteri Yisrael malah mengatakan, "Tapi tentara melakukan hal yang benar."
Selasa pagi tentara Israel menggerebek rumah Ahed dan menangkapnya.
Ayah Ahed, Bassem, mengatakan tentara Israel merebut telepon, komputer dan peralatan elektronik lainnya.
(BACA: Putri Ayudya Sempat Takut Berharap Bisa Berperan Dalam Film Boundless Love)
"Mereka tidak memberikan alasan atas penangkapan tersebut," kata Bassem.
Keluarga Ahed adalah aktivis penentang pendudukan militer Israel di Tepi Barat.
Foto Ahed saat kecil menggigit tangan seorang tentara untuk menghentikan penangkapan seorang saudara laki-laki menjadi citra simbolis pergerakan keluarga tersebut.
Foto itu dan yang lainnya menyebabkan Ahed diterima oleh perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2012.
(BACA: Main Film Boundless Love, Putri Ayudya: Saya Bukan Siapa-siapa di Dunia Film)
Seorang anggota keluarga lainnya bernama Mohammed, sedang dirawat di rumah sakit.
Muhammed dirawat setelah ditembak di kepala dengan peluru karet pada hari Jumat.
Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett mengatakan bahwa Ahed bisa menghadapi hukuman 7 tahun penjara.(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya