3. THE HARDEST CHOICE
Oleh Andrea Cortinas, El Paso, Texas
35 tahun yang lalu, ketika Ibuku masih 22 tahun, dia sudah menjanda sekaligus seorang ibu di bulan yang bersamaan. Kehidupan indah yang ia selalu bayangkan mendadak hilang secepat degupan jantung. Ia berusaha untuk melanjutkan hidupnya, namun tak bisa. Dia memberikanku kepada keluarga ayahku agar dibesarkan di Amerika Serikat. Beberapa orang memanggilnya lemah; yang lain bilang dia egois. Aku bisa saja marah dan kesal. Tapi malahan aku bersyukur dengan hidup yang aku punya dan punya ibu yang rela mengorbankan hubungan kita berdua demi memberikanku kesempatan mempunyai hidup yang lebih baik. Dia pemberani. Dia ibuku.
4. MEMORIES IN VERSE
Oleh Pat Witty, Fairmont, Minnesota
Hari yang aku takutnya akhirnya datang-itu tak bisa aku hindari. Aku sudah tahu hari ini akan datang tapi aku berusaha untuk mengenyampingkannya selama mungkin. Ibuku yang sangat mampu dan pintar sudah mulai lupa untuk membayar taguhannya, dan sudah tiba waktunya aku mulai mengurusi keuangannya. Ketika aku melihat dompetnya, aku menemukan sesuatu yang luar biasa. Tersimpan di satu tempat kecil di dalam dompetny, ada 4 puisi tentang Hari Ibu yang kutulis untuknya sejak tahun 1960. Ibuku selalu menyimpannya dan begitu menghargai hadiah sederhana itu selama 50 tahun. Sungguh kejutan yang menyenangkan!
5. MIGHT AS WELL FACE IT…
Oleh Beth Kailukaitis, Kalamazoo Township, Michigan
Suatu hari aku pulang dari kantor, dan menemukan ibuku sedang asyik berjoget ditemani lantunan lagu dari Robert Palmer yang berjudul “Addicted to Love”. Aku memerhatikannya, terpesona, ketika ibuku menari dengan lincah sambil ikut bernyanyi, pinggulnya bergoyang sesuai irama, senyuman lebar menghiasi wajahnya. Sudah cukup lama sejak aku melihat ibuku menari, jadi penampakan menyenangkan ini menular kepadaku. Ibuku meninggal secara tiba-tiba di atas kasurnya ketika sedang tidur beberapa minggu kemudian. Aku punya begitu banyak kenangan tentangnya yang akan selalu aku simpan dengan baik, tapi tidak ada yang mampu menandingi kenangan terindah ketika ia menari hari itu. Betul-betul hal yang sederhana-terima kasih Robert Palmer!
(BACA: Kocak! Begini Pesan Menteri Susi Pudjiastuti di Hari Ibu)
6. PAY IT FORWARD
Oleh Teresa Martin, North Aurora, Illinois
Kau menuai apa yang kau tabur: Di negara lamanya, Ibuku pernah melihat seorang wanita buta yang begitu miskin sedang bersama anak perempuannya. Ibuku sangat kasih dengan mereka dan meminjamkan seluruh tabungannya kepada ibu dan anak itu. Meskipun begitu, ibuku sangat khawatir uangnya tak dikembalikan. Tapi menakjubkannya, mereka mengembalikan uang itu seutuhnya. 20 tahun kemudian, ketika ibuku meninggalkan negaranya dan pindah ke America sebagai pengungsi, sebuah Gereja memberikannya uang agar ia dan anak-anaknya bisa makan. Di kemudian hari, ibuku mengembalikan semua uang itu seutuhnya, dan semua anak-anaknya juga ikut bantu mengembalikannya melalui acara-acara amal. Ibuku sekarang berusia 90 tahun dan hidup bahagia serta sangat terberkati.
7. A SCARLET SYMBOL
Oleh Priscilla Hartling, West Allis, Wisconsin
Ibuku adalah sahabatku. Ia sangat menyukai burung Cardinal jantan berwarna merah. Ketika ia sakit karena kanker pankreas dan ia tahu hari akhirnya sudah dekat, ibuku berkata kepadaku untuk selalu mencari burung Cardinal merah-bisa jadi itu dirinya. Aku tak pernah menggubris kata-kata ibuku itu; aku terlalu sibuk hidup sebagai orang dewasa. 25 tahun kemudian, tiap kali aku kehabisan akal, selalu ada burung Cardinal terbang di atasku atau di pohon terdekat. Apakah itu kebetulan, atau ibuku, selama beberapa tahun ini, ingin memberitahuku bahwa semuanya akan baik-baik saja? Aku akan memilih opsi yang kedua.
(*)
Masih Ingat Ira Swara? Suaminya Kini Alih Profesi dari Arsitek Jadi Tukang Ojek Online Usai Keluarganya Kesulitan Ekonomi
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |