Susu mengandung protein α-laktalbumin.
Protein ini mengandung triptofan asam amino dalam jumlah tinggi, yang menghasilkan melatonin, hormon yang menginduksi tidur.
Makanan yang mengandung triptofan- termasuk putih telur dan biji labu- sebaiknya sering kamu konsumsi jika memiliki masalah insomnia.
Kalsium susu juga memberi manfaat penyerapan triptofan ke otak.
3. Berhenti menggunakan sleep tracker
Berdasarkan penelitian, sekitar 10%penduduk Amerika Serikat memakai penghitung kebugaran atau tidur (fitness atau sleep tracker) secara teratur, yang memungkinkan mereka mengetahui apa sebenarnya yang terjadi saat mereka merasa lelah.
Itu bukan kebiasaan yang baik.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine, orang yang menggunakan sleep tracker justru membuat tekanan untuk mencapai jumlah tidur yang cukup dan meningkatnya kecemasan yang disebabkan oleh diri sendiri.
Bukannya santai di tempat tidur dan membiarkan kantuk datang, kamu malah akan sering melihat sleep tracker saat tidak bisa tertidur hingga tak sadar waktu akan menjelang pagi.
Para peneliti menyebut kondisi ini "orthosomnia," kondisi dimana kamu terlalu asyik untuk menyempurnakan atau memperbaiki data tidur mereka.
4. Siap di tempat tidur
Jika kamu pernah menemukan diri berbaring di ranjang tetapi tidak bisa tertidur, kamu telah mengalami suatu kondisi yang menurut para ahli disebut dengan "kondisi bergairah".
Source | : | IDEA Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |