Winasih menuturkan, momen istimewa bertajuk "Kelas Orang Tua" itu mengingatkannya pada masa lalu ketika buah hatinya pertama kali divonis tidak bisa mendengar dan berbicara sejak lahir.
Berbagai cara telah ia lakukan demi kesembuhan putri keduanya itu.
(BACA : Sebuah Bus Nekat Ambil Jalur Pengendara Lain, Lihat Balasan yang Didapatkan Oleh Sopirnya )
Winasih pergi ke dokter, pengobatan alternatif sampai "orang pintar".
Namun usahanya tak membuahkan hasil.
Seiring berjalannya waktu, Winasih justru semakin bangga dengan putrinya.
Warga Kampung Jaranan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, itu pun mengajak seluruh ibu yang bernasib sama agar tetap semangat dan tidak menyia-nyiakan anaknya yang berkebutuhan khusus.
(BACA : Seorang Mahasiswa Kedokteran Meninggal Setelah Mendonorkan Spermanya )
Isak tangis selanjutnya berubah menjadi suka cita ketika anak-anak ABK itu menampilkan bakat-bakat mereka di bidang seni, olahraga dan lainnya.
Kepala SLB-B YPPALB Kota Magelang, Edy Purwanto mengutarakan, aksi membasuh kaki ibu yang dilakukan anak-anak didiknya sejalan dengan program pemberdayaan orangtua dan anak dalam rangka peningkatan kapasitas.
“Ini sejalan dengan program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas mereka sebagai orangtua ABK,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menyerukan bahwa ABK memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak pada umumnya untuk bisa berkarya dan berprestasi.
Masyarakat diminta untuk tidak memandang sebelah mata, apalagi mengucilkan mereka. (*)
Berita Ini Pernah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Ketika Anak Berkebutuhan Khusus Menangis Sambil Basuh Kaki Sang Ibu"
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |