Dikutip wartawan Grid.ID dari The Intercept, pada hari rabu (20/12/2017), pengadilan militer Israel memperpanjangan penahanannya.
Tindakan ini tampaknya adalah upaya untuk menenangkan warga Israel.
Orang-orang Israel mengklaim aksi Ahed hanya sekedar cari muka.
Dirinya dituduh berusaha mendapatkan simpati dunia.
(Baca juga: Awal Mula Terminator Hidup di Dunia Nyata, Arab Saudi Malah Beri Robot Humanoid Kewarganegaraan )
Kembali ditegaskan oleh The Intercept, sepertinya orang Israel sedikit tutup mata.
Mereka tidak menyebutkan fakta bahwa insiden tersebut dilakukan setelah pasukan Israel menembak sepupu Ahed yang berusia 15 tahun.
Peluru logam berlapis karet tepat menyasar kepala.
Bassem memberi pengakuan seperti ini kepada surat kabar Israel, Haaretz.
Putrinya marah karena Mohammed telah ditembak.
Tidak jelas apakah sang sepupu dapat bertahan meski dokter telah mengangkat peluru dari tengkoraknya.
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Sang ayah menyebut Ahed akan berusia 17 pada Januari 2018.
Rambutnya mulai mengembang kriting seiring popularitasnya yang makin meroket.
Ya, dialah Ahed Tamimi dari Tepi Barat.
Setelah penangkapan pada selasa dini hari, Ahed menjelma sebagai super star di sosmed dan juga simbol perlawanan.
Suka tidak suka, inilah gadis yang menginspirasi sekaligus jadi obyek caci maki.(*)
Main Film Bareng Marsha Timothy Lagi, Vino G Bastian Akui Senang: Gajinya Dobel
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |