Baca Juga: Polly Alexandria Tak Kunjung Pulang dan Tutup Akun Instagram, Nur Khamid Berikan Jawabannya
Kordinator negara dari institusi Cesar Raul Gonzalez Vaca awalnya menolak mengonfirmasi foto-foto yang beredar tersebut.
Dia mengatakan "Mereka terlalu buram untuk dikenali jika mereka berasal dari fasilitas Tijuana."
Namun, ia sekarang mengakui bahwa fasilitas di Tijuana memang penuh dengan mayat-mayat yang berserakan di lantai, itu juga dikonfirmasi oleh para wartawan.
Seorang kerabat yang membawa orang yang mereka cintai ke lokasi tersebut menggambarkan pemandangan itu layaknya adegan dalam perang.
Wanita bernama Nancy misalnya, dia mengatakan "mereka menunjukkan pada kami suami saya dan mereka menunjukkan kepada kami dalam kondisi yang sangat kritis."
"Karena mereka tidak memiliki kulkas, dia sudah hancur dan orang-orang tidak lagi dikenali, itu sangat tidak manusiawi," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 190 mayat tiba di pusat itu, padahal fasilitas kesehatan itu hanya memiliki kapasitas sekitar 150 saja.
Presiden Pengadilan Tinggi Kehakiman Negara, Salvador Juan Oartiz Morales mengklaim bahwa lemari es tersebut perlu dibersihkan.
Baca Juga: Toko Kue Kekinian Ayu Ting Ting Tutup di Beberapa Kota, Netizen Bertanya-tanya
Morales juga mengatakan bahwa pusat kesehatan tersebut perlu menjalani proyek ekspansi.
Menurut angka-angka dari Sistem Keamanan Publik Nasional, tahun lalu ada satu tahun paling kejam dalam sejarah Tijuana dengan lebih dari 2000 pembunuhan yang rata-rata enam pembunuhan per-hari.
Sementara itu, Kartel Sinaola adalah perdagangan narkoba internasional, pencucian uang, dan sindikat kejahatan terorganisir yang berbasis di kota Culiacan, Sinaola.
Mereka juga beroperasi di beberapa negara bagian Meksiko diantaranya Baja California.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul 'Mayat-mayat Berserakan di Dalam Ruangan', Inilah Kota Terkejam di Dunia dengan Sederet Kejahatan di Dalamnya
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | intisari,Banjarmasin Post |
Penulis | : | None |
Editor | : | Dianita Anggraeni |