Membicarakan tentang pekerjaannya sebagai pilot ambulan, William juga mengungkapkan hal terburuk yang terjadi.
"Kamu berhadapan dengan keluarga yang akan menghadapi berita terburuk yang akan mereka dapatkan hari itu," ungkapnya.
"Dan itu membuatmu sangat depresi dan ada rasa tidak enak yang luar biasa mengganjal. Kita jadi berfikir tentang kematian yang bisa datang kapanpun juga," tambah sang pangeran.
Pangeran William bahkan sampai tak bisa mendeskripsikan detik-detik tiap kali dirinya harus memberikan kabar duka.
Baca Juga: Mertua Pangeran Harry Dilarang Keras Tengok Sang Cucu, Masa Lalu Ayah Meghan Markle Jadi Penyebabnya
"Meski kamu tidak mengenal siapa 'pasien'mu itu, tapi kamu bisa merasakan rasa sakit dan sedihnya," kata William.
Gara-gara pekerjaannya, Pangeran William menyadari kalau berbicara dengan orang terdekat adalah cara terbaik mengatasi depresi.
"Ya memang seperti itu kesehatan mental, kita bisa mengerti satu sama lain. Membicaraknnya bisa membawa perubahan yang berarti," kata William.
Baca Juga: Nama Putra Pangeran Harry dan Meghan Markle Punya Makna Mendalam, Terungkap Sumber Inspirasinya
Pangeran William sendiri harus rela kehilangan ibunya dengan tragis saat usianya 15 tahun pada 1997.
Semenjak saat itu, calon raja ini sangat jarang sekali membicarakan tentang kesedihan ditinggal sang ibunda.
(*)
Tujuh Belas Bulan Dipenjara, Lina Mukherjee Merasa Alami Mati Suri: Aku Bisa Lihat Mereka, Tapi..
Source | : | Daily Mail,BBC |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |