Keluarga itu hanya bisa menyajikan hidangan yang sama tiap kali buka puasa dan sahur, yaitu nasi dan ikan asin.
Bahkan, terkadang jika tak punya uang, keluarga itu rela hanya makan nasi dengan air garam.
"Untuk makan sehari-hari saja ala kadarnya, apalagi memenuhi keinginan anak saya.
Baca Juga: 6 Hal Mengejutkan Soal Roro Fitria: Misterius, Punya Rumah di Sebelah Kandang Ayam Sampai Pindah ke Jakarta Gara-gara Ini
Kalau ada uang lebih suami baru bisa membeli ikan dan telur untuk lauk makan.
Kalau tak ada uang, terpaksa anak-anak makan ikan asin, nasi dengan air garam atau nasi dengan minyak ikan goreng," ucap Nor Azuha di rumahnya yang berada di Permatang, Badak, Kuantan, Malaysia.
Nor mengatakan pendapatan suaminya sebagai penjual barang bekas tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga: Ingin Belanja Kebutuhan Ramadhan? Waspadai Hal Ini
Bahkan, untuk membelikan martabak di bazar Ramadan yang hanya seharga RM5 atau sekitar Rp 17.300, ia tidak mampu.
"Gaji suami saya berbeda-beda, jika ada barang yang dijual ia bisa dapat RM40 (Rp 138 ribu) hingga RM50 (Rp 172 ribu) sehari," ucap Nor Azuha.
"Kalau suami saya pulang dengan tangan hampa terpaksa saya hanya masak nasi untuk anak-anak," pungkasnya.
Baca Juga: Lady Biker, Intip Nih Gaya Seru Buat Bukber Nanti
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | sinarharian.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |