Grid.ID - Ada banyak pekerjaan di dunia ini, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap orang harus bekerja keras mencari nafkah.
Bekerja menjadi seorang tukang cukur rambut mungkin tidak menjadi impian semua orang.
Terkadang, pekerjaan sebagai tukang cukur rambut kerap dipandang sebelah mata.
Namun, fakta justru berbicara lain.
Baca Juga: Tukang Cukur yang Beri Layanan Gratis untuk Tunawisma Ini Malah Diusir Polisi Tanpa Alasan Jelas
Ada sebuah kisah inspirasi dari seorang tukang cukur rambut, yang membuktikan bahwa bekerja sebagai tukang cukur rambut bukanlah pekerjaan yang bisa dianggap enteng.
Mengutip dari TribunBali.com diungkapkan bahwa salah seorang tukang cukur atau barberman berbagi kisah tentang pekerjaannya sebagai tukang cukur rambut.
Ahmad adalah salah seorang barberman di Seven Barbershop Jalan Merdeka, Renon, Denpasar, Bali.
Menurutnya menjadi barberman atau seorang tukang cukur adalah pekerjaan yang keren.
Ahmad sendiri merupakan lulusan Manajemen Informatika, namun ia memilih fokus menjadi barberman.
Alasan lainnya, selain karena bakatnya di dunia tata rambut (hair style), potensi pendapatannya juga menjanjikan.
Ia mengungkapkan bahwa gaji yang didapatnya dari bekerja sebagai tukang cukur rambut bisa mencapai angka Rp 9 juta.
"Gaji tukang cukur di Bali, menurut saya, lebih tinggi daripada di Jakarta. Saya digaji bersih Rp 7 juta sampai Rp 8 juta sebulan."
Baca Juga: Kisah Haru Kakek Tua Renta, Berjuang Demi Sesuap Nasi dengan Jajakan Jasa Tukang Cukur Keliling
"Uang kos ditanggung. Kalau dihitung, totalnya bisa Rp 9 juta. Karena tempat kos saya itu kan sewanya Rp 1 juta per bulan," jelas Ahmad secara rinci.
Pria berusia 30 tahun ini mengungkapkan bahwa pendapatannya saat bekerja jauh lebih tinggi jika dibandingkan saat dirinya masih bekerja di Jakarta.
"Saat jadi tukang cukur di Jakarta pada empat atau lima tahun lalu, saya cuma digaji Rp 4 juta,” kata lelaki asal Bandung ini.
Dari hasil nyukur rambut, Ahmad bahkan sudah bisa membeli sebidang tanah di kampung asalnya.
Baca Juga: Pasca Bebas dari Penjara, Basuki Tjahaja Purnama Akan Undang Tukang Cukur Brimob ke Rumahnya
Menurut Ahmad, kebutuhan memotong rambut sebetulnya sudah seperti kebutuhan primer, akan selalu diperhatikan.
Ahmad mengungkapkan waktu masih berusia belasan tahun, ia kerap membantu pamannya melayani customer di salon. Lambat laun akhirnya ia tertarik dengan dunia itu.
“Sempat nyari uang tambahan untuk sekolah dulu pas masih bersekolah. Dari sana awal mulanya. Jadi bisa dibilang keturunanlah saya bisa mencukur,” terangnya.
Baca Juga: Enam Tahun Jadi Tukang Cukur Presiden Jokowi, Bayaran Herman Bisa Hidupi Keluarganya Satu Bulan!
Masih mengutip dari TribunBali.com terungkap fakta lain, di mana sulit untuk menemukan tukang cukur asal Bali.
Menurut salah seorang pemilik Barbershop di Jalan WR Supratman, Denpasar Gede Artaya, minimnya orang Bali menekuni pekerjaan pencukur rambut karena faktor gengsi.
Kemungkinan lainnya adalah profesi sebagai tukang cukur juga kerap dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Jadi Pengacara Kondang, Tukang Cukur Rambut Pribadi Hotman Paris Bocorkan Biaya yang Diterima
Namun, berkaca dari kisah Ahmad, pekerjaan tukang cukur kini tak lagi dipandag sebelah mata, dan bisa membuahkan hasil jika ditekuni dengan serius. (*)
Atiqah Hasiholan Diperiksa 8,5 Jam, Bantah Ratna Sarumpaet Lakukan Penggelapan Warisan, Begini Penjelasannya
Source | : | TribunBali.com |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |