Bahkan Jobs nggak segan-segan menyebut mereka bodoh!
"Kebanyakan dari mereka bodoh sekali! Mereka tahu bagaimana sistem manajemen, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa," ungkap Jobs.
Jobs juga menambahkan, bahwa perusahaannya sejak saat itu tak lagi mementingkan karir profesional seseorang sebelum melamar di Apple.
"Kami lebih suka mereka yang punya passion dan pengetahuan terkini soal teknologi (atau hal lain di bidangnya), dan tahu apa yang bisa mereka lakukan di situ."
Jobs menginginkan orang yang memang 'menaruh hatinya' dan antusias di dalam pekerjaannya.
Orang yang antusias dan bersemangat dalam bekerja menurut Jobs sudah pasti mempunyai kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri, dan juga mengerti apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Jobs menerapkan metode wawancara dengan cara menyodorkan prototype Macintosh kepada calon karyawannya dan melihat reaksi yang pertama kali mereka tunjukkan.
(BACA: Raih Prestasi Lagi, Red Velvet Dominasi Daftar Top 10 Milik Home Shopping Ini!)
"Kami butuh mereka yang secara alami menunjukkan antusiasnya dan bersemangat saat melihat prototype produk baru dari Apple," tambah Andy Hertzfeld, salah seorang teknisi di Apple.
Setuju nggak nih dengan pendapat Steve Jobs? (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |