Akhirnya, setelah berjuang terus-menerus, Twitter meminta maaf kepadanya dan akun yang memposting pesan jahat itu ditangguhkan.
Dalam email tindak lanjut, juru bicara Twitter menulis, "Tujuan kami adalah menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang di Twitter untuk mengekspresikan diri secara bebas.
"Setelah meninjau laporan Anda sebelumnya, sepertinya kami melewatkan pelanggaran.
"Kami menangguhkan akun yang Anda laporkan karena terbukti berpartisipasi dalam perilaku kasar. Kami mohon maaf atas kesalahan ini."
Thank you @TwitterSupport & @jack for listening! The account that was using my daughter's image has been suspended! Thank you to the thousands of people who reported this & supported us! Thank you for taking a stand against hate! pic.twitter.com/77jPFljYPs
— Natalie Weaver (@Nataliew1020) January 22, 2018
Masih ingin berjuang agar tak ada orang disabilitas yang menjadi korban seperti anaknya lagi, Natalie melawan platform media sosial, terutama setelah menemukan bahwa alat pelaporannya tidak memiliki fitur pelaporan untuk memasukkan kebencian terhadap disabilitas sebagai alasan untuk meninjau tweet.
Dia mengatakan kepada CNN, "Twitter perlu menambahkan orang-orang penyandang cacat sebagai kategori dalam pelaporan pelanggaran mereka.
"Kalau tidak, orang tidak tahu kategori yang tepat untuk memilih kebencian terhadap orang-orang cacat." (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Kisah Pilu Bocah Penderita Sindrom Langka yang Jadi Korban Cyberbullying Keji Hingga Akhir Hidupnya yang Singkat”
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |