Namanya Pak Subandi.
''Tapi beliau sekarang sudah sakit-sakitan dan sudah agak pikun. Kami juga kesulitan mau ngumpulin data validnya,'' ujarnya.
Petugas Yayasan Pemakaman TPU Wanasari Maruti 13 menunjukkan keranda jenazah legendaris yang disimpan di belakang kantor.
Keranda yang diperkirakan dibuat tahun 1929 ini tak lagi digunakan lantaran berat.
Kendati demikian, pihaknya dalam waktu dekat berencana menyusun data sejarah tertulis terkait semua hal terkait asal-usul Kampung Jawa, termasuk keranda jenazah yang disebut legendaris ini.
Baca Juga: Kisah Jacinto, 4 Tahun Dipaksa Tidur dengan 30 Pria Setiap Harinya dan Diperkosa Ribuan Kali
''Nanti kedepan kita memang berencana akan menjadikan keranda ini semacam kita museumkan juga."
"Untuk sejarah tertulisnya dalam waktu dekat akan kita susun, biar valid,'' kata pria asli kelahiran Denpasar ini.
Seperti pada umumnya, keranda jenazah ini berukuran standar 3x1 meter terbuat dari kayu jati dan dicat warna hijau.
Kondisinya sendiri masih terlihat kokoh, tanpa ada tanda dimakan usia.
Pada bagian depan tudung, terdapat ukiran angka yang merujuk pada tahun pembuatan bertuliskan angka 1929.
Dari informasi yang dihimpun, keranda ini diperkirakan sudah ada dan digunakan warga sejak zaman kolonial Belanda sejak 1918-1929.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |