Dilansir oleh Kompas TV, Sabtu (1/6/2019), Dokter Terawan mengatakan memang sebelumnya ada upaya donor tulang sumsum belakang yang diberikan untuk ibu Ani.
Dokter yang sempat menjadi sorotan karena terapi cuci otak yang dilakukannya itu bahkan menyebut staf dokter telah merancang jadwal kapan upaya donor akan dilakukan.
Namun, rencana tersebut belum sempat terealisasi karena kendala perjalanan penyakit Ani Yudhoyono yang ternyata tak memungkinkan untuk menerima pendonoran.
Baca Juga: 7 Potret Ani Yudhoyono, dari Remaja Cantik Hingga Jadi Ibu Negara
"Itu semua karena menyangkut perjalanan terapi dan perjalanan penyakitnya," ujar Dokter Terawan seperti dilansir tayangan Kompas TV Sabtu (1/6/2019).
"Kalau perencanaannya sesuai artinya sesuai dengan schedule, jadwal yang baik ya tentunya itu bisa diberikan donornya. Namun, perjalanan penyakit yang tidak memungkinkan untuk dilangsungkan pendonoran," sang dokter menambahkan.
Ani Yudhoyono meninggal dunia setelah hampir 5 bulan berjuang melawan penyakit kanker darah yang dideritanya.
Berbulan-bulan berjuang, kondisi kesehatan Ani Yudhoyono sempat membaik pada pertengahan bulan Mei 2019 dan bahkan diperbolehkan keluar dari ruang perawatan.
Meski akhirnya Ani Yudhoyono harus berpulang pada Sabtu (1/6/2019) ini.
Selamat jalan, Ibu Ani Yudhoyono. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |