Grid.ID - Luka sayatan di leher dan perutnya menganga dengan jelas.
Darah di sekujur tubuh gadis itu membuat banyak orang begidik ngeri.
Beberapa orang yang melihat mengucap istighfar.
Polisi berusaha menyelamatkan korban.
Ia segera dilarikan ke RS Kanjuruhan Kepanjen Malang, Jumat (29/12) siang.
Nahas nyawanya tak tertolong, luka sayatan di leher melingkar 15 - 20 cm, dan luka sayat di perut sepanjang 15 cm dalam 0,5 cm itu begitu kejam.
Kehabisan darah, korban yang diketahui bernama VS (16 tahun) juga menderita luka bacok di punggung tangan kanan, punggung tangan kiri, dan di sela tangan kiri.
Ia ditemukan pertama kali di hutan pantai Ngliyep atau 500 meter dari pintu masuk obyek wisata Pantai Ngliyep desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang.
ABG Tewas Karena Orderan Bedak, Terungkap Sebelum Meninggal Korban Sempat Sebut Nama Pelaku!
Pembunuhan di Pantai Ngliyep, Malang Selatan pada Jumat (29/12/2017) memang mengejutkan banyak orang.
Korban diketahui berinisial VS masih duduk di bangku SMA.
Sementara pelaku ternyata adalah teman korban sendiri berinisial N.
VS sendiri merupakan warga Dusun Mentaraman RT 06 RW 01, Desa Mentaraman, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Menurut informasi dan keterangan ayah korban, Iswanto (44), VS sempat bertengkar dengan pelaku pada hari Kamis sebelum insiden terjadi.
Iswanto mengatakan bahwa anaknya mempertanyakan soal bedak pesanannya pada pelaku yang tak kunjung dikirim.
Padahal VS sudah mengirimkan uang sebesar Rp 110 ribu, namun sudah seminggu bedak dipesan, barangnya pun tak kunjung datang.
Korban pun akhirnya meminta kembali uang yang sudah diberikan kepada pelaku.
Namun, N tidak mau mengembalikan uang tersebut dengan alasan sudah ditransfer ke agen bedak yang dipesannya.
Alhasil, percekcokan antara dua ABG ini pun tak terhindarkan.
Beruntung, Iswanto berhasil melerai perselisihan tersebut.
Keesokan harinya, pelaku menjemput korban di rumahnya dan mengajak ke pantai Ngliyep dengan alasan untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.
Tanpa menaruh rasa curiga, korban pun ikut dibonceng oleh pelaku menuju taman wisata Pantai Ngliyep.
Salah seorang saksi bernama Sulis (48) mengatakan bertemu dengan pelaku di semak-semak dekat obyek wisata tersebut.
"Mbak kok bawa pisau buat apa?" ucap Sulis sembari menirukan perkataannya saat bertemu pelaku.
Saat itu, Sulis mengaku hendak mencari rumput untuk hewan ternaknya.
Pelaku pun berdalih hendak mencari markisa di dekat tempat tersebut.
Beberapa menit kemudian, korban pun muncul dari semak-semak dengan posisi badan berlumuran darah.
Saksi setempat kemudian menolong VS dan menghubungi petugas berwajib.
Perselisihan akibat pesanan bedak tadi diduga menjadi motif pelaku untuk menghabisi korban. (*)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |