(BACA : Billa Barbie Cikarang Ternyata Penggemar Kpop, Koleksinya Banyak Banget! )
Yang masih menjadi misteri di ilmu kesehatan sekarang ini adalah kenapa beberapa orang mengalami kinetosis, sementara yang lain enggak?
Sementara ini para ahli masih menggunakan pendapat bahwa sensitivitas indera masing-masing orang berbeda-beda.
Menurut seorang ahli medis bernama Susan Besser, sensitivitas indera seseorang erat kaitannya dengan faktor genetik.
Tapi ternyata ada beberapa kasus dimana seseorang bisa sembuh dari kinetosis.
Kasus-kasus semacam ini masih dalam proses penelitian oleh para ahli.
Untuk sementara ini, para ahli menyarankan para penderita kinetosis untuk 'mengelabui' otak dengan beberapa trik saat sedang dalam perjalanan.
Salah satunya adalah dengan memfokuskan pandangan pada sebuah benda di luar kendaraan yang posisinya tetap dan tidak berubah.
Saat sedang terfokus pada benda tersebut, maka otak akan lebih banyak memproses informasi yang berkaitan dengan benda tersebut, bukan perjalanan yang sedang kita tempuh.
Kalau sudah terlanjur mual, jangan pernah memberi penderita kinetosis air karena itu hanya membuat rasa mual bertambah parah.
(BACA : Nggak Cuma Jadi Penyanyi di Tiongkok, Lay EXO Juga Bakal Main di Drama Ini Lho! )
Obat anti mabuk perjalanan juga tidak disarankan untuk dikonsumsi terus-menerus, karena obat tersebut hanya bersifat untuk menenangkan syaraf. (*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | RD.COM |
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |