Dia mengatakan dirinya disuruh kembali ke negara asalnya.
Sejumlah gadis tersebut memanggil Kirama sebagai seorang teroris dan kemudian meludahi dirinya.
"Orang-orang hanya berdiri di sana menyaksikan saya dipukuli dan dipanggil sebagai teroris."
(Baca juga: Kejam, Seorang Pria Nekat Menyuntikkan Racun Tikus Ke Minuman di Minimarket)
"Mereka hanya minum kopi seperti tidak ada yang pernah terjadi."
"Tidak pernah dalam hidup ini saya melihat kekerasan dan agresivitas macam ini."
"Saya memastikan untuk melaporkannya sebagai kejahatan berbasis kebencian."
"Kami tidak bisa menerima ini."
(Baca juga: Takut Diusir Dari Rumah, Cucu Racuni Neneknya Sendiri, Tapi yang Tewas Malah Orang Lain)
Dikutip wartawan Grid.ID dari New York Daily News, seorang karyawan Panera Bread menyebut insiden berjalan cukup cepat.
Direktur hukum Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR) di New York, Albert Fox Cahn, mengecam kejadian ini.
"Tidak dapat ditolerir untuk melihat begitu banyak orang New York diam menghadapi kebencian semacam ini."
"Pada saat ini, ketika seorang warga Muslim New York mengalami gelombang kejahatan berbasis kebencian kian memburuk, kita semua harusnya berdiri saat melihat mereka diserang."(*)
Kemensos Ajak Agus Salim Tabayyun, Apresiasi Kehadiran Pratiwi Noviyanthi dan Denny Sumargo di Kementerian
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |