Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Pemerintah Iran pada hari minggu (31/12/2017) resmi memblokir akses ke Instagram.
Tidak hanya itu, sejumlah aplikasi pesan populer yang digunakan oleh para aktivis untuk mengatur dan mempublikasikan demonstrasi ikut dilarang.
Dikutip wartawan Grid.ID dari The Associated Press, pihak berwenang di Iran menyebut ada 2 demonstran tewas.
Aksi demonstrasi dimulai pada hari kamis (28/12/2017) diduga dipicu oleh persoalan ekonomi yang terus berlanjut hingga hari minggu (31/12/2017).
(Baca juga: Mengakomodasi Permintaan Pemerintah Iran, Telegram Kena Semprot Edward Snowden)
Ini merupakan demonstrasi terbesar sejak pemilihan presiden di tahun 2009.
Kembali dikutip dari The Associated Press, bara api kemarahan dipantik oleh sebuah pesan yang dikirim melalui Telegram.
Tepat di hari minggu (31/12/2017), aplikasi besutan Pavel Durov dan aplikasi berbagi foto Instagram resmi ditangguhkan oleh Pemerintah Iran.
Banyak orang di Iran belajar mengapa harus demonstrasi dan berbagi sejumlah gambar lewat Telegram.
(Baca juga: Sudah Tahu Negara Pertama yang Akan Rayakan Tahun Baru 2018?)
Mantan karyawan NSA yang pernah bikin heboh marah besar kepada Telegram. Layanan pesan besutan Pavel Durov justru akomodasi permintaan pemerintah Iran. Begini isi kritikan pedas dari Edward Snowden.https://t.co/MUIVD3MERR
— Grid.ID (@grid_id) December 31, 2017
Layanan pesan ini dulunya sempat dilarang di Indonesia namun peredarannya kembali dipulihkan.
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |