Telegram luar biasa populer di Iran.
Namun, pada hari sabtu (30/12/2017) sebuah saluran bernama 'Amadnews' ditangguhkan peredarannya.
Sikap ini diambil setelah Pemerintah Iran menuduh saluran tersebut telah mendorong munculnya sebuah aksi kekerasan.
(Baca juga: 6 Cerita Palsu Paling Dipercaya di Tahun 2017, Nomer 1 Bikin Kamu Ngakak Guling-Guling)
Dan Pavel Durov sebagai bos Telegram mengatakan 'iya' pada permintaan tersebut.
Kembali dikutip dari The Associated Press, situs berita TV Pemerintah Iran, iribnews.ir, menulis seperti ini.
"Dengan keputusan Dewan Keamanan Nasional, kegiatan Telegram dan Instagram untuk sementara dibatasi."
Facebook yang berbasis di Menlo Park, California, belum segera menanggapi putusan ini.
(Baca juga: Pendiri Telegram, Pavel Durov, Sebut Mata Uang Ini Bisa Hancurkan Hegemoni AS dalam Sistem Keuangan Global)
Sebenarnya peredaran Facebook sudah dilarang sejak 2009.
Namun sejumlah pihak masih bisa mengakses melalui beragam jaringan virtual pribadi (VPN).(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |