Pakar genetika Brittany Barreto, sekaligus salah satu founder aplikasi ini, mengatakan bahwa feromon manusia ini sangatlah unik.
Rasa tertarik pada seseorang kemunginan dipengaruhi oleh bau feromon ini.
(5 Aplikasi Nada Dering Terbaik 2017, Mana Favoritmu? )
"Saat kita mencium bau feromon, sebenarnya kita mencium bau imunitas seseorang terhadap penyakit yang berbeda," ucapnya.
"Evolusi sangat kuat. Jadi, kita saling merasakan bau feromon dan mencoba mencari tahu siapa orang terbaik untuk dijadikan pasangan," tambahnya.
Menurut Brittany Barreto, teknologi canggih Pheramor memiliki manfaat lebih dalam dari aplikasi kencan tradisional yang hanya mencari data kecocokan melalui info dasar yang tercantum di sebagian besar profil.
Dengan cara ini, hampir tidak mungkin bagi pengguna berbuat curang demi mendapatkan pasangan kencan. (*)
(Happy Mom, Inilah 8 Selebriti Wanita yang Melahirkan Anak Pertama di Tahun 2017)
Artikel ini juga tayang di Kompas.com dengan judul Pheramor, Aplikasi Kencan Berbasis Kecocokan DNA Siap Diluncurkan
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka