"Kedua bagian ini sangat keras. Jika diperhatikan, pada cangkang atas dan bawah ada lapisan kulit yang saling terhubung dan tidak ada celah di antaranya," ujar Doug dalam videonya. Karapas dan plastron disambungkan oleh struktur tulang yang disebut bridges.
Baca Juga: Bukan Manusia, Orang-Orang ini Justru Menikahi Hantu Hingga Roller Coaster!
Menurut sejumlah penelitian, kura-kura purba di masa lalu tidak memiliki tulang atau tempurung sekomplit kura-kura modern. Dari sejumlah fosil kura-kura purba, para ahli hanya menemukan tulang belakang yang panjang.
Berdasar temuan-temuan itu, para ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar tulang belakang itu terus tumbuh membesar hingga akhirnya berevolusi membentuk tempurung seperti yang kita lihat saat ini. (*)
Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul, “Bisakah Penyu dan Kura-Kura Bertahan Hidup Tanpa Tempurungnya?”
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |