Penelantaran ini hanya bisa dilakukan oleh kepala keluarga kepada anggota keluarga yang dianggap memberatkan.
Para lansia yang dipilih akan dibawa oleh anak mereka ke area terpencil seperti hutan lebat di daerah pegunungan yang jarang dilalui manusia.
Lansia ini akan dibawa dengan cara dipanggul di punggung anak-anak mereka dan ditinggalkan seorang diri di dalam hutan untuk meninggal dunia secara perlahan karena kelaparan atau hipotermia.
Salah satu tempat yang diyakini sebagai situs yang dikenal sebagai tempat praktiknya tradisi ini adalah hutan lebat di kaki Gunung Fuji, Aokigahara.
Meskipun terdengar diluar akan sehat dan melanggar nilai moral, tradisi ini dianggap sebagai salah satu penghormatan terhadap generasi lansia.
Menurut legenda yang beredar, para lansia yang ditelantarkan ke hutan ini pun tahu betul apa yang dilakukan anak kepada mereka.
Proses penelantaran ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir sang anak kepada orang tua yang tak ingin meninggal dunia sebagai beban keluarga.
Sampai detik ini masih menjadi misteri apakah tradisi kuno seperti Ubasute ini benar-benar nyata terjadi atau hanya mitos semata.
Namun sampai detik ini masih banyak kasus kematian di Jepang yang terjadi karena ditelantarkan keluarga.
Baca Juga: Tragedi di Malam Hari Raya Idul Fitri, Satu Keluarga Ditemukan Tewas Tersambar Petir
Dilansir Grid.ID dari Bloomberg, kasus kematian akibat ditelantarkan terbanyak terjadi pada generasi lansia di Jepang usia 60-80 tahun.
Biasanya kasus ini menimpa pada para lansia yang sudah tak memiliki keluarga atau ditelantarkan oleh keluarganya sendiri.
Kasus ini biasa disebut dengan sebutan Kodokushi atau secara harfiah adalah 'meninggal dunia seorang diri'.
Baca Juga: Harga Mahal hingga Rasa Masakan yang Tak Lazim, Pengunjung Warung Lesehan Bu Anny Merasa Tertipu!
Saking banyaknya kasus ini, pemerintah Jepang pun sampai membuat perusahaan khusus yang menangani kasus-kasus kematian seperti ini.
Kemiripan kasus kematian ini dengan tradisi Ubasute membuat publik menjadi apatis apakah benar tradisi ini hanyalah sebuah mitos semata.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Bloomberg,All The Interesting |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |