Dia ditemukan tahun 1935, ekspedisi itu terdokumentasikan dalam buku harian di dekat mayatnya.
(Baca juga: Arti Senyum Lebar Jennifer Dunn, Begini Analisa Pakar Mikroekspresi...)
3. Hannelore Schmatz dan Ray Genet (Jerman)
Pada 1979 Hannelore Schmatz bersama Ray Genet dalam perjalanan turun memutuskan untuk bermalam di camp dalam kantong tidur tanpa penutup kepala.
Setelah terjadi badai salju, Ray meninggal karena hipotermia sedangkan Hannelore menyerah kelelahan hanya sejauh 330 kaki dari perkemahan.
(Baca juga: Terkait Narkoba, Jennifer Dunn Mendapat Ancaman Minimal 5 Tahun Penjara)
4. Karl Gordon Henize (Amerika)
Pada 1993 Karl Gordon Henize seorang profesor dan ilmuwan NASA mengambil cuti untuk mendaki Everest.
Dia ingin menguji alat NASA untuk radiasi di tempat berbeda guna mempelajari efek pada jaringan tubuh manusia.
Namun pada hari kedua Henize mengalami kegagalan paru-paru, dia tidak dapat turun dari gunung dan meninggal pada ketinggian 18.000 kaki.
(Baca juga: Sehabis Liburan, Chicco Jerikho Keluhkan Pelayanan Salah Satu Maskapai Penerbangan! Ada Masalah Apa?)
5. Francys Arsentiev (Amerika Serikat)
Pada 1998 Francys Arsentiev mendaki bersama suaminya, namun ketika suaminya berhenti di camp, Francys melanjutkan perjalanan sendiri tanpa suplemen oksigen.
Sehari kemudian suaminya dengan membawa oksigen serta obat-obatan menemukan jasad istrinya telah membeku.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Pergi untuk 'Tak Kembali': 5 Kisah Pendaki Everest Ini Sungguh Memilukan.
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |