Baca Juga: Bukan Lagi Bintik Merah, Kenali Gejala Baru DBD Berikut ini Sebelum Semakin Parah
Menurut sebuah studi yang meneliti dampak pertanian terhadap risiko perkembangan kanker pada wanita, pekerjaan di bidang agrikultur memiliki risiko kanker 35 persen lebih tinggi.
Prevalensi kanker paru-paru karena paparan knalpot mesin, pestisida, pupuk, dan elemen kimia lainnya yang berlebih juga meningkatkan risiko limfoma, leukimia dan beberapa kanker lainnya.
Baca Juga: Kisah Suster Lucy Agnes, Cucu Bos Djarum yang Lebih Pilih Hidup Sederhana Daripada Bergelimang Harta
Menurut National Cancer Institute, individu yang bekerja di industri tata rambut terlalu banyak terekspos bahan kimia dari pewarna rambut.
Kondisi ini pada jangka panjang bisa memicu kanker kandung kemih, laring dan paru-paru.
Sejumlah studi dan laporan menemukan risiko kanker pada para pekerja di industri kecantikan, seperti pekerja manikur dan pedikur.
Limfoma dan mieloma adalah jenis kanker paling umum yang dialami pekerja di bidang ini.
Hal itu disebabkan paparan bahan kimia berlebih dari produk yang digunakan untuk mengecat, membersihan dan menguatkan kuku.
Formalin dan titanium dioksida yang digunakan untuk kutek dan serbuk yang terhirup juga bisa menurunkan imunitas seseorang.
Baca Juga: Bukan Mi atau Bumbunya, Melainkan Bagian ini yang Jadi Pemicu Kanker!
Source | : | Kompas.com,Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |