Laporan wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Bersekolah di sekolah yang memiliki fasilitas lengkap dan nyaman adalah impian setiap siswa.
Apalagi sekolah yang memiliki tempat diskusi kekinian layaknya kafe.
Kita pasti pernah tahu desain interior di kantor Google yang memberikan kenyamanan pada karyawanannya.
Seperti tempat berdiskusi yang santai dan ruangan-ruangan yang bisa memicu kreatifitas para pegawainya.
Mungkin inilah yang dimaksudkan sekolah menengah seni di Jepang.
Mereka mungkin ingin memanjakan para siswanya agar bisa belajar dengan tenang dan nyaman.
(BACA : Biar Bergaya Minimalis, Rumah Ini Juga Kece dengan Ayunan di Dalamnya loh)
Dikutip Grid.ID dari laman Design Boom, perusahaan Asuka Kato atau Hakuhodo telah merenovasi gedung sekolah di Tokyo sebagai bagian dari transformasi kampus koiwa nihon geijutsu gakuen menjadi MIICA ( multiple, innovative, initiative, creative, attractive).
MIIICA sendiri adalah Sekolah Menengah Seni di Tokyo.
Kekuatan slogan akademi, 'bangkit', dan citra siswa yang menantang satu sama lain mengilhami konsep tim desain.
Konsepnya adalah ruang sebagai tempat di mana kemampuan berbaur.
Hakuhodo telah membayangkan siswa saling mengenal satu sama lain.
Bahkan ketika mereka tidak dalam percakapan, mereka saling memberi inspirasi di setiap kesempatan, saling menciptakan dan berinovasi.
Saat para arsitek membiarkan gambar-gambar ini memandu perencanaan ruang mereka, mereka merasakan bahwa sebuah desain dibutuhkan memanipulasi bukan hanya pada elemen permukaan tapi juga pada rasa sensasi.
(BACA : Cuma Dirakit Selama 5 Jam, Penampakan Dalam Rumah Ini Kontemporer Banget!)
Menggunakan fokus terutama pada penglihatan, tim proyek menyesuaikan ketinggian, penempatan jendela dan pintu.
Penempatan yang menggunakan fokus penglihatan dapat mengubah perspektif dan membimbing garis pandang ke berbagai ruang.
Ini menciptakan lingkungan di mana mata bertemu, individu melihat apa yang orang lain lakukan, kemampuan berbaur, dan siswa saling mengilhami.
Kurikulum sekolah menggunakan siklus 'plan-do-check-act' yang unik.
'Plan-do-check-act' berarti sebuah siklus yang dimulai dari perencanaan, lakukan, periksa atau evaluasi, kemudian diakhiri oleh tindakan atau aksi.
Desain dari Hakuhodo memungkinkan sekolah mengarahkan aktivitas mereka sendiri berdasarkan siklus ini.
Dan memilih lingkungan yang sesuai untuk setiap aktivitas.
Secara khusus, selain ruang kelas untuk setiap tingkat kelas, semua ruangan di akademi adalah ruang serbaguna yang disesuaikan dengan aktivitas tertentu.
Seperti 'ruang output', 'ruang input', dan 'ruang berbagi'.
Siswa memilih lingkungan yang sesuai untuk kegiatan atau aktivitas mereka.
Misal ruang untuk memberikan presentasi kelompok, berkonsentrasi pada penelitian, atau berdiskusi.
Jarak yang diinginkan antara individu dan arah garis penglihatan berhubungan dengan jenis aktivitas tertentu.
Dan para arsitek sudah mempertimbangkan hal ini saat merancang interior.
Alih-alih menghancurkan bangunan yang ada, asuka kata / hakuhodo telah menggunakan daya tarik yang melekat.
Di antaranya menghindari hiasan yang tidak perlu dan mendukung penyelesaian sederhana.
Di sepanjang sekolah menengah MIICA, ruang-ruang memusatkan perhatian pada bintang-bintang sesungguhnya yaitu para siswa. (*)
Serunya Presiden RI Prabowo Subianto Ceritakan Kucing Miliknya pada Wakil Perdana Menteri Inggris: Saya Punya Delapan
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |