Tapi hasil investigasi pihak pengadilan ternyata berikan bukti yang berbeda.
Para aktivis, tim medis, dan kelompok hak asasi manusia menemukan jumlah transplantasi organ yang lebih tinggi dari data yang beredar.
Para aktivis Falun Gong disebut menjadi sumber organ yang paling sering diambil.
Baca Juga: Misteri dan Manfaat Dibalik Tumbuhnya Rambut Halus pada Organ Intim
Bisa saja para tawanan yang merupakan Muslim Uyghur juga akan menjadi sasaran berikutnya.
Adanya infrastruktur yang muncul di area-area yang dekat dengan beberapa penjara juga membuat kecurigaan menjadi kuat.
Diperkirakan ada sekitar 60.000 hingga 10.000 transplantasi organ yang terjadi tiap tahunnya.
Namun pemerintah menyatakan kalau pihaknya selalu megikuti prinsip dasar dari WHO terkait masalah transplantasi organ manusia.
Dikutip dari The Guardian, salah satu aktivis Falun Gong yang kini telah bebas menceritakan pengalamannya.
"Setelah sekitar satu bulan di kamp, semua orang diborgol dan dimasukkan ke dalam sebuah van untuk dibawa ke rumah sakit," kata mantan tahanan yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.
Thariq Halilintar Bantah Isu Belum Move On dari Fuji Usai Kepo Postingan Aisar Khaled, Kini Klarifikasi
Source | : | Forbes,The Guardian |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |