Ketiga, ada map kertas berwana putih.
Di baliknya, terdapat 8 hingga 10 halaman yang dijepit bersama sebuah deskripsi prosedur Sistem Peringatan Darurat.
(Baca juga: Kisah Nestapa Orang Maya, Air Mata Bercampur Derasnya Sungai, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem)
Keempat, ternyata ada kartu yang cukup mini berisikan kode.
Kegunaannya untuk mengidentifikasi diri.
Jika perintah penggunaan senjata nuklir telah diintruksikan oleh presiden, ajudan menyingkir dan koper segera dibuka.
(Baca juga: Panggil Aku Ahed Tamimi, Simbol Perlawanan Kids Jaman Now Palestina, Gigit dan Ajak Ribut Pasukan Israel)
Sinyal perintah akan segera diberikan kepada Kepala Staf Gabungan.
Opsi serangan akan ditinjau dan sebuah rencana akan diputuskan.
Kemudian, komunikasi akan diadakan dengan Pusat Komando Militer Nasional.
Namun sebelum perintah dapat diproses, Presiden AS harus diidentifikasi lebih dahulu.
(Baca juga: Usai 128 Negara Tolak Pengakuan Sepihak AS Soal Yerusalem, Israel Merajuk dan Akan Tinggalkan 'Medan Laga')
Maka sebuah kode khusus dibutuhkan, dijuluki dengan sebutan biscuit.
Ada 2 orang di fasilitas peluncuran nuklir.
Hanya seorang presiden yang dapat memerintah terjadinya sebuah serangan nuklir.
Perintah semacam ini akan diverifikasi dahulu oleh Sekretaris Pertahan sebelum menjadi sebuah perintah otentik.
Ini dilakukan untuk memastikan bahwa yang memberi perintah adalah Presiden AS yang sesungguhnya.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |