Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Ocehan Donald Trump di Twitter (3/1/2018) buat gempar warga global.
Bagaimana tidak, seorang pemimpin negara super power keluarkan pernyataan kelewat ngawur.
"Tolong beritahu dia," tulis Presiden AS ke-45 menyentil Kim Jong Un.
"Aku juga punya TOMBOL NUKLIR."
"Tapi ini jauh lebih besar dan lebih dahsyat daripada miliknya."
"Dan tentu saja, TOMBOL milikku bekerja!"
Banyak pihak kemudian merespon celotehan takabur ini.
Tombol nuklir yang dimaksud ternyata adalah sebuah tas koper.
Rupanya, terselip fakta ganjil nan misterius.
Ke mana pun Presiden AS melangkah, barang yang akrab disapa football nuke wajib selalu ikut.
Punya berat sekitar 45 kilogram, tangan ajudan sering terlihat selalu terborgol bersama koper.
Warna dominan hitam menambah kesan misterius.
Lalu banyak orang penasaran dan bertanya.
Sebenarnya di balik football nuke ada apa?
Apa benar di dalam koper hitam itu ada tombol nuklir sungguhan?
Atau jangan-jangan, itu cuma omong besar yang keluar dari mulut Donald Trump?
(Baca juga: Bukan Nuklir yang Akan Porak-Porandakan Korea Selatan, Inilah 9 Fakta Ngeri Tentang K-Pop)
Football nuke adalah koper berbahan aluminium buatan Zero Halliburton.
Dikutip wartawan Grid.ID dari USA TODAY, ada antena kecil yang menonjol di dekat gagang pegangan.
Mantan direktur White House Military Office, Bill Gulley, ungkap isi football nuke yang sebenarnya.
Belum banyak yang tahu, ternyata ada 4 hal di balik koper nan misterius tersebut.
(Baca juga: Selamat Tahun Baru, Selongsong Peluru Menancap di Leher, Inilah Kematian Pertama Orang Palestina di Tahun 2018)
Pertama, ada sebuah buku hitam di sana.
Kurang lebih berisikan 75 halaman.
Isinya berupa sejumlah opsi pembalasan yang dapat diambil oleh Presiden AS.
(Baca juga: Sejumlah Akun dan Halaman Orang Palestina Hilang dari Peredaran, Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Facebook?)
Kedua, ada daftar sejumlah lokasi yang dirahasiakan.
Ukurannya hampir sama dengan buku hitam.
Isinya tempat di seluruh penjuru dunia yang bisa ditinggali bila dalam keadaan darurat.
(Baca juga: Akun dan Konten Palsu Sengaja Diciptakan, Hacker Muda Ungkap Operasi Intelijen di Dunia Digital)
Ketiga, ada map kertas berwana putih.
Di baliknya, terdapat 8 hingga 10 halaman yang dijepit bersama sebuah deskripsi prosedur Sistem Peringatan Darurat.
(Baca juga: Kisah Nestapa Orang Maya, Air Mata Bercampur Derasnya Sungai, Guatemala Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem)
Keempat, ternyata ada kartu yang cukup mini berisikan kode.
Kegunaannya untuk mengidentifikasi diri.
Jika perintah penggunaan senjata nuklir telah diintruksikan oleh presiden, ajudan menyingkir dan koper segera dibuka.
(Baca juga: Panggil Aku Ahed Tamimi, Simbol Perlawanan Kids Jaman Now Palestina, Gigit dan Ajak Ribut Pasukan Israel)
Sinyal perintah akan segera diberikan kepada Kepala Staf Gabungan.
Opsi serangan akan ditinjau dan sebuah rencana akan diputuskan.
Kemudian, komunikasi akan diadakan dengan Pusat Komando Militer Nasional.
Namun sebelum perintah dapat diproses, Presiden AS harus diidentifikasi lebih dahulu.
(Baca juga: Usai 128 Negara Tolak Pengakuan Sepihak AS Soal Yerusalem, Israel Merajuk dan Akan Tinggalkan 'Medan Laga')
Maka sebuah kode khusus dibutuhkan, dijuluki dengan sebutan biscuit.
Ada 2 orang di fasilitas peluncuran nuklir.
Hanya seorang presiden yang dapat memerintah terjadinya sebuah serangan nuklir.
Perintah semacam ini akan diverifikasi dahulu oleh Sekretaris Pertahan sebelum menjadi sebuah perintah otentik.
Ini dilakukan untuk memastikan bahwa yang memberi perintah adalah Presiden AS yang sesungguhnya.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |