Dia mengatakan pada awalnya ayahnya merasa berolahraga terlalu keras, namun lambat laun dia bisa terbiasa dengan hal itu.
Anak yang berdedikasi itu juga merancang sebuah ritme pelatihan, mencetaknya dan menempelkannya di dinding rumah mereka.
Guoliang berkata, "Setiap 10 hari, kami akan mencatat perubahan kita sampai 30 September".
Mereka mengaku tidak pernah berhenti berolahraga.
(BACA : Kece nih! Rumah Batuan dari Abad 17 Disulap Jadi Hunian Bergaya Kontemporer)
"Berolahraga di gym adalah tantangan tersendiri, tapi juga merupakan suatu bentuk kultivasi diri. (Ayah saya dan saya) bekerja sama satu sama lain dan terus saling mendorong. Kami telah membangun ikatan khusus melalui itu," ujar Guoliang.
Menjelang akhir perjalanan menimbang berat badan mereka, ibu Guoliang juga mulai bergabung dengan mereka.
"Kesehatan ibu saya tidak baik, jadi dia akan melakukan jogging ringan dengan ayah saya," ungkapnya.
Istri Guoliang, yang melahirkan bayi laki-laki yang sehat pada bulan Mei, sekarang juga bersemangat untuk melakukan Yoga. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |