4. Mulailah dari perilaku yang mudah, sesuaikan dengan usia anak.
Misalnya, waktu bangun, waktu tidur, belajar dan rutinitas sehari-hari lainnya.
5. Untuk tahap awal, berikan penghargaan dan konsekuansi segera setelah anak melakukan perilaku yang diharapkan, sehingga ia menyadari apresiasi ini adalah akibat dari perbuatannya.
6. Jadikan latihan disiplin sebagai budaya bersama seisi rumah, sehingga anak tidak merasa melakukannya sendirian.
7. Bila anak masih melanggar atau melakukan kesalahan, tidak perlu berteriak untuk mengingatkannya.
Cukup contohkan bagaimana seharusnya.
Misal, anak tidak mau belajar di jam belajar, cukup temani membaca buku atau mengulang pelajaran yang harusnya dilakukan.
Jadikan jam belajar sebagai kegiatan bersama, orangtua membaca buku/majalah/koran untuk menemani anak belajar.
Baca Juga: Tak Main-main, Rapper Asal Korea Selatan Ini Sawer Penontonnya Hingga 13 Juta!
8. Lakukan pendekatan yang sistematis dan kreatif agar anak bisa memperkuat dirinya dengan cara memperbaiki kesalahannya.
Bagaimana melakukan pendekatan itu?
Sebagai langkah awal anak harus memahami terlebih dahulu nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya.
Misal, kejujuran dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Selanjutnya, nilai-nilai yang dianut tersebut dijadikan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan dan memperkuat pribadi.
Baca Juga: 6 Tanda Anak Berpotensi Menjadi Psikopat saat Dewasa yang Harus Diwaspadai Orangtua
Dengan begitu, anak disiplin karena sadar semua itu baik buat dirinya atau sesuai dengan nilai-nilai positif, bukan karena agar terhindar dari hukuman, mendapatkan imbalan, apalagi paksaan/ancaman orangtua.
Dicoba yuk 8 langkah mudah disiplinkan anak di atas.
Narasumber: Risa Kolopaking, Mpsi.
(Saeful Imam) (*)
Artikel ini sudah tayang di Nakita.Grid.Id dengan judul 8 Langkah Mudah Disiplinkan Anak, Tanpa Teriak Tanpa Amarah
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |