Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Seorang pria yang tertangkap sedang merekam rok wanita menggunakan kamera tersembunyi telah dijatuhi hukuman.
Dilansir Grid.ID dari The Independent, Andrew Macrae, mantan wakil presiden perusahaan hiburan Live Nation, telah mengumpulkan hampir 50.000 gambar orang asing untuk kepuasan seksualnya.
Polisi menemukan sebuah hard drive di rumah pria berusia 43 tahun tersebut.
Hard Drive tersebut berisi gambar yang berasal dari bulan Juli 2013.
Andrew mendapat tuntutan hukuman 20 bulan penjara di pengadilan tinggi dalam negeri di London.
(BACA : Tak Waras, Orang Tua Sewakan Anaknya ke Sindikat Kriminal Untuk Mencuri)
Putusan tersebut dibacakan pada hari Jumat (5/1/2018) setelah ia mengaku bersalah atas tujuh tuduhan voyeurisme dan satu tuduhan penghinaan terhadap kesopanan publik.
Voyeurisme adalah ketertarikan seksual atau praktik memata-matai orang yang terlibat dalam perilaku intim, seperti menanggalkan pakaian, aktivitas seksual, atau tindakan lain yang biasanya dianggap bersifat pribadi.
Dia juga ditempatkan pada daftar pelanggar seks selama sepuluh tahun.
Pria tersebut juga diperintahkan untuk berpartisipasi dalam program rehabilitasi seksual selama 60 hari.
Andrew tertangkap oleh seorang inspektur detektif kepolisian metropolitan yang sedang tidak bertugas.
Polisi tersebut memperhatikan Andrew menggunakan kamera yang berbentuk pena untuk merekam rok wanita komuter.
(BACA : Ngeri, Bukan Sembarang Ikan, Tuna Seharga Mobil BMW Ini Dibeli Seorang Penjual Sushi!)
Perwira itu menantang Andrew, membawanya keluar dari kereta dan menangkapnya karena voyeurisme.
Pencarian alamat rumah dan pekerjaan Andrew kemudian mengungkapkan perangkat penyimpanan data yang berisi sejumlah besar materi voyeuristik, termasuk foto dan video rok terselubung.
Dia telah memotret dan memfilmkan lebih dari 130 wanita di angkutan umum.
Andrew mengenal dua korbannya secara pribadi, yang telah dia syuting untuk periode waktu yang berkelanjutan.
Inspektur Detektif Driss Hayoukane, yang melihat tindakan Andrew di kereta api, mengatakan, "Tindakan tercela Andrew merupakan pelanggaran kepercayaan berat terhadap korbannya."
"Begitu juga anggota masyarakat yang bepergian untuk bekerja, Andrew menargetkan korban yang dia kenal secara pribadi, selama periode yang berkelanjutan, untuk kepuasan seksualnya sendiri," ungkap Driss.
"Kasus ini menunjukkan kewaspadaan petugas kami dalam mencegah penjahat yang kejahatannya bersifat brutal dan terselubung," lanjut Driss.(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |