Bergaya Gothic Modern, Kapel di Jepang Ini Adaptasi Bentuk Pohon Pada Interiornya, Efeknya Tampilan 3D yang Menakjubkan!

Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani

Grid.ID - Jepang dikenal dengan segala keunikannya.

Dari makanan, budaya, bangunan dan pemandangan yang memiliki keunikan.

Tak terkecuali sebuah kepel di Jepang begaya gothic modern yang terinspirasi oleh hutan dan pepohonan di sekitarnya.

Peralihan fraktal pohon di dekatnya mengilhami kapel baru modern ini di Nagasaki, Jepang. 

( BACA JUGA: Ustaz Solmed Janji Manjakan Istrinya Saat Hamil Anak Kembar )

Dikutip Grid.ID dari laman Curbed, dirancang oleh arsitek Yu Momoeda, bangunan tersebut menggunakan sistem kolom kayu bercabang.

Sistem kolom kayu bercabang dimulai dengan empat pilar yang masing-masing membelah menjadi delapan cabang.

Cabang-cabang ini dihubungkan oleh batang baja putih.

Setiap cabang atau pilar nanti pada gilirannya mendukung tingkat berikutnya.

Kapel indah di Jepang

( BACA JUGA: Sempat Bilang Hanya Teman Dekat, Akun Ini Bocorkan Bulan Pernikahan Elly Sugigi dan Irfan Sebastian! Netizen: Nggak Kapok-kapok! )

Pada empat pilar pertama akan mendukung dari 8 pilar yang lebih kecil.

Sementara 8 pilar di cabang kedua akan mendukung cabang teratas yaitu 16 pilar bercabang. 

Efeknya adalah tampilan 3D yang menakjubkan dari geometri fraktal.

Kolom bangunan itu juga menyuguhkan desain kubah bergaris dan bercabang gereja gothik tradisional. 

( BACA JUGA: Seorang Ibu Diduga Tega Melempar Dua Anaknya Dari Balkon Apartemen )

Kapel indah di Jepang

Ternyata kapel ini memang sengaja dibangun dengan keunikannya. 

"Kami mencoba mendesain bangunan tersebut sebagai kapel bergaya gothic baru, dengan menggunakan sistem kayu Jepang," kata sang arsitek.

Dukungan kayu cedar dikelilingi oleh volume bujur sangkar putih yang berfungsi untuk menekankan struktur internal. 

Kira-kira sepertiga dari setiap dinding dipakai sebagai jendela setinggi langit-langit. 

( BACA JUGA: Meises: Peninggalan Belanda yang Jadi Favorit Anak-anak Indonesia )

Kapel tidak memiliki altar, hanya bangku kayu yang menghadap ke luar jendela depan menuju taman di luar.

"Kami mencoba menghubungkan aktivitas kapel dengan alam sekitar," tulis arsitek tersebut. (*)

PROMOTED CONTENT