Istri diharapkan dapat mengikuti semua kehendaknya. Ia menikah hanya untuk mendapatkan kesenangan guna memenuhi keinginan serta kepuasan seksual.
Suka memperbudak istri, mudah melontarkan kemarahan, dan berpendapat bahwa kegiatan wanita hanya sekitar dapur dan kamar tidur.
Dalam kenyataan, tidak banyak pria yang bertabiat buruk seperti itu.
Namun, bila sifat buruknya cukup tinggi, kepribadiannya perlu diteliti dengan saksama dan ditemukan penyebabnya, sebelum beralih ke neurosis yang lebih berat.
Baca Juga: Malas Ganti Seprai Tempat Tidur, Waspada 5 Bahaya Kesehatan Berikut Mengintaimu!
2. KELOMPOK PRIA PASIF AGAK FEMININ
Tipe yang positif mungkin bisa disebut pula tipe filsuf. Suami bertipe demikian juga bisa dibilang "ideal". Pasalnya, filosofinya mudah dimengerti.
Menurut tipe ini, pria tidak perlu adu argumentasi dengan wanita. Memberikan pujian lebih baik daripada mengkritik.
Umumnya mereka mudah bergaul dengan istri tipe apa pun, entah penurut entah agresif. Ia jarang mengeluh dan hidup perkawinannya penuh romantika.
Ia pun memperlakukan istrinya sebagai kekasih sekaligus sahabat.
Namun hidup perkawinannya bisa sukses, bisa tidak. Soalnya, tidak semua wanita menghargai tipe pria lembut dan kurang menantang ini.
Kalau sifat baiknya ini tidak diimbangi dengan sifat tegas, bisa jadi sang istri kurang menghargai sifat yang dianggapnya kurang "jantan" ini.
Wanita pintar akan lebih tertarik pada pria yang lebih "jantan" dan lebih aktif dalam kehidupan seksualnya. Bisa saja suatu saat istri meninggalkannya karena merasa bosan.
Sifat ini juga akan menjadi negatif kalau ditambah sifat manja. Mungkin suami macam ini masih ingin berlindung "di bawah ketiak" ibunya.
Ia juga pemalu, takut dikritik, serta mudah tersinggung atau sakit hati. Setiap terbaring sakit, ia minta begitu banyak perhatian.
Dalam hal hubungan seksual, ia suka kikuk, pasif, kurang cakap, atau malah menderita gangguan seksual. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisri online dengan judul, “Song Joong Ki Gugat Cerai Song Hye Kyo: Kenali Gangguan Neurosis yang Bikin Perkawinan Tak Harmonis”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |