"Aku kan selama ini besarin Faaz itu sebelum ada Sonny sendiri. Aku bersyukur bisa membesarkan dia jadi anak yang baik, tau agama," ujar Fairuz.
Fairuz juga tak pernah mengungkapkan keburukan-keburukan ayah dari putranya itu.
"Aku sampai detik ini nggak pernah mau mencoba menjelekkan bapaknya gitu, nggak pernah."
"Sampai sekarang aku nggak pernah ngomong 'kamu tau nggak bapak kamu ngomong gini-gini', enggak," lanjutnya.
Faaz yang kini sudah duduk di bangku SD sudah mampu diajak berdiskusi dan mampu memahami kondisi sang ibunda.
Namun, suatu ketika Faaz meminta Fairuz untuk tidak lagi menyebut nama sang ayah, Galih Ginanjar.
"Tapi setiap aku ngobrol sama dia, Faaz sekarang sudah 7 tahun, sudah mulai bisa memahami."
"Dan akhirnya dia ngomong sama aku 'mami jangan pernah sebut nama dia', iya 'jangan pernah sebut nama dia, Faaz nggak mau, gitu," ungkap Fairuz.
Meski Faaz masih berusia anak-anak, Fairuz mengaku putranya mampu merasakan dan tak ingin dirinya tersakiti.
"Jadi ya udah aku mencoba, dia tau maminya tersakiti. Dari dulu dia seperti merasakan, dia nggak melihat sosoknya," jelasnya.
Keberadaan buah hatinya mampu membuat Fairuz menjadi lebih kuat dalam menjalani hidup.
"Semua hal yang terjadi dalam hidup aku, membuat aku menjadi wanita lebih kuat," kata Fairuz."
"Karena Faaz membuat aku menjadi wanita yang lebih kuat, dan aku harus tetap survive gitu lho, aku harus tetap kuat buat dia gitu," tandasnya.
(*)
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |