Segala keperluan untuk pernikahan disiapkan sedetail mungkin tanpa tahu makan pernikahan yang sebenarnya.
(Ditangkap Kasus Narkoba, Tenyata Begini Lho, Gaya Hidup Istri Wakil Wali Kota Gorontalo)
Sementara itu, pria mencari pasangan yang rela merawat, menyayangi dan menikahi wanita yang tidak menuntut banyak pada dirinya.
Namun, apa yang terjadi bila pasangan merasa kecewa akan pernikahannya?
Sayangnya, mereka mulai mencari di luar diri mereka untuk menentukan keretakatan rumahtangannya daripada melihat situasinya dan mempertanyakan apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keadaan.
Hal utama yang kerap dilakukan biasanya saling menyalahkan.
Memang lebih mudah menyalahkan pasangan atau pernikahan itu sendiri.
Biasanya, mereka justru lari dari tanggung jawab dan enggan memikirkan perubahan yang mungkin diperlukan untuk memperbaiki keadaan.
Orang terlalu malas untuk melakukan eksplorasi diri, belajar untuk memperbaiki hubungan yang lebih baik dan berusaha untuk memenuhi hal yang dibutuhkan dalam pernikahan.
Pernikahan membutuhkan kerja keras dan jika keduanya tidak memiliki komitmen untuk bekerja keras, maka jangan berharap pernikahan akan bertahan lama.
(Beredar Surat Gugatan Cerai Ahok ke Istri, Begini Jawaban Pengacaranya)
3. Kurangnya keterampilan komunikasi
Sebenarnya ini hal yang mudah dan sederhana.
Namun, masih banyak yang belum memahami cara berbicara satu sama lain dan seni mendengarkan.
Banyak juga pasangan yang menghindari percakapan hanya karena takut saling melukai.
Berapa pun usia pernikahan, komunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki.
Cara termudah untuk membangun kepercayaan dalam pernikahan adalah melalui keterampilan komunikasi yang terbuka dan jujur.
Simak artikel lengkapnya di tautan di Kompas.com dengan judul Mengapa Pasangan yang Harmonis Bisa Bercerai?
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |